Qona'ah artinya rela menerima dan merasa cukup dgn apa yg dimiliki, dan
menjauhkan diri dari sifat tdk puas dan merasa kurang yg berlebihan.
Qona'ah bukan berarti hidup bermalas2an/tdk mau
berusaha sebaik2nya utk meningkatkan kesejahteraan hidup. Justru orang yg
Qona'ah itu selalu giat bekerja dan berusaha, namun apabila hasilnya tdk sesuai
dgn apa yg diharapkan, ia akan rela hati menerima hasil tersebut dgn rasa
syukur pada Allah SWT.
''Sesungguhnya beruntung bagi orang yg masuk islam dan rizkinya cukup dan
merasa cukup dgn apa-apa yg telah Allah berikan kepadanya.'' (HR. Muslim)
Orang yg mempunyai sifat Qona'ah memiliki pendirian bahwa apa yg
diperoleh atau apa yg ada pada dirinya adalah kententuan Allah.
Firman Allah SWT:
''Tiada sesuatu yg melata di bumi melainkan di tangan Allah rizkinya.''
(Hud:8)
Qona'ah harusnya menjadi sifat dasar setiap muslim, karena sifat tersebut
dapat menjadi pengendali agar tidak surut dalam keputusasaan dan tidak terlalu
maju dalam keserakahan. Qona'ah berfungsi sebagai stabilisator dan dinamisator
hidup soearang muslim. Dikatakan stabilisator, karena seorang muslim yg
mempunyai sifat Qona'ah akan selalu berlapang dada, berhati tentram, merasa
kaya dan berkecukupan, bebas dari keserakahan, karena pada hakikatnya kekayaan
dan kemiskinan terletak pada hati bukan pada harta yg dimilikinya. Bila kita
perhatikan banyak orang yg lahirnya nampak berkecukupan bahkan mewah, namun
hatinya dipenuhi dengan keserakahan dan kesengsaraan, sebaliknya banyak orang
yg sepintas lalu sprti kekurangan namun hidupnya tenang, penuh kegembiraan,
bahkan masih sanggup mengeluarkan sebagian hartanya utk kepentingan sosial.
Dari Abu Hurairah r.a. Rosulallah SAW bersabda: ''Kekayaan itu bukanlah banyaknya
harta benda, tapi kekayaan sebenarnya adalah kekayaan hati.'' (HR. Bukhari dan
Muslim)