Hari-hari ini ummat Islam mendapatkan serangan dari berbagai penjuru,
bukan saja serangan ekonomi, moral dan badai fitnah bom terorisme, tetapi juga
serbuan pemikiran yang membawa kepada pemurtadan.
Salah satu di
antara pemikiran itu adalah inklusivisme teologi, liberalisme atau pluralisme
yang memandang bahwa semua agama adalah sama, atau sama-sama memiliki
nilai-nilai kebenaran, khususnya terhadap agama-agama yang dikenal sebagai
agama samawi yang mempunyai sumber asal kitab suci, yaitu Yahudi dan Nashrani.
Tulisan singkat
ini, ditulis untuk menegaskan kembali padangan aqidah Islam terhadap Yahudi dan
Nashrani yang tidak wajar orang Islam tidak tahu, dalam rangka membentengi
ummat Islam dari serbuan pemurtadan yang kini tengah menjadi-jadi. “Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.
Barangsiapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka
itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah: 217).
“Mereka ingin
supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu
menjadi sama (dengan mereka). (An-Nisa’: 89).