Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Rabu, 21 September 2011

Yahudi Dan Nasrani Dalam Perspektif Aqidah Islam

Hari-hari ini ummat Islam mendapatkan serangan dari berbagai penjuru, bukan saja serangan ekonomi, moral dan badai fitnah bom terorisme, tetapi juga serbuan pemikiran yang membawa kepada pemurtadan.

Salah satu di antara pemikiran itu adalah inklusivisme teologi, liberalisme atau pluralisme yang memandang bahwa semua agama adalah sama, atau sama-sama memiliki nilai-nilai kebenaran, khususnya terhadap agama-agama yang dikenal sebagai agama samawi yang mempunyai sumber asal kitab suci, yaitu Yahudi dan Nashrani.

Tulisan singkat ini, ditulis untuk menegaskan kembali padangan aqidah Islam terhadap Yahudi dan Nashrani yang tidak wajar orang Islam tidak tahu, dalam rangka membentengi ummat Islam dari serbuan pemurtadan yang kini tengah menjadi-jadi. “Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.

Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah: 217).

“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). (An-Nisa’: 89).