Sudah
sering kita melihat antrian peminta-minta baik yang datang kerumah-rumah, di
tengah jalan ataupun yang sudah punya jadwal mingguan tersendiri yaitu pada
hari jum’ah, tatkala para jamaah bubar dan selesai melaksanakan shalat jum’ah
mereka berbondong-bondong mencegat setiap orang untuk dimintai sedekah dan
anehnya hal ini bukan suatu yang tabu lagi bagi kalangan ummat Islam, Mungkin
karena selalu mendapat santunan yang sudah dapat menutupi sebagian kebutuhan
hidup mereka ditambah mudahnya pekerjaan ini didapatkan sehingga profesi
sebagai pengemis ini pun menjamur dimana-mana bahkan menjadi sumber mata
pencaharian hidup.
Yang sering menimbulkan salah faham adalah adanya ungkapan: “Jangan memberi
sedekah kepada peminta-minta!”, kenapa kita dilarang memberikan sedekah kepada
mereka?, padahal agama selalu menganjurkan untuk selalu memberi sedekah, bahkan
Allah telah menggambarkan betapa besarnya pahala bagi orang yang suka
bersedekah. Sebagaimana firmanNya yang berbunyi.
Artinya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi
Maha Mengetahui”. (Al-Baqarah: 261).