Bukan
hanya mukjizat bulan saja yang mampu dibelah oleh Rasulullah SAW, matahari pun
juga tunduk atas perintahnya sebagai bagian dari mukjizat Rasulullah SAW.
Mukjizat itu ditunjukkannya di hadapan Raja Habib yang membuatnya terpukau dan
masuk islam.
Pada
zaman jahiliyah terdapat seorang raja bernama Raja Habib Ibnu Malik di kota
Syam. Orang arab memberinya gelar “Raihanah Quraisyin.”
Raja
Habib saat itu masih menyembah patung dan memiliki putri yang cacat di bagian
kaki, tangan dan matanya pun buta.
Pada
suatu hari Raja Habib bersama pasukannya berjumlah 12 ribu orang singgah di
Athbah, yakni suatu tempat di dekat Makkah. Maka datanglah Abu Jahal beserta
pengikutnya untuk memberikan berbagai hadiah kepada Raja Habib. Setelah itu Abu
Jahal dipersilahkan duduk di sebelah kanan Raja Habib.
“Wahai
Abu Jahal, katakan kepadaku tentang Muhammad,” kata Raja Habib yang sudah
lama mendengar nama Muhammad.
“Sebenarnya
kami telah mengenal Muhammad itu sejak dia kecil, orangnya sungguh amanah dan
setiap perkataannya benar. Namun sejak umur Muhammad meningkat 40 tahun, dia
telah berani mencela Tuhan kita dan dia membawa agama baru yang datangnya bukan
dari nenek moyang kita,” jelas
Abu Jahal.
Tantangan
Raja.
Raja
Habib kemudian ingin bertemu langsung dengan Rasulullah Saw. Maka datanglah
Rasulullah Saw beserta Abu Bakar Ash Shiddiq r.a dan Siti Khadijah r.ha. Wajah
Rasulullah Saw saat itu terlihat memancarkan cahaya yang suci.
“Wahai
Muhammad, kamu pun tahu bahwa setiap Nabi itu ada mukjizatnya, jadi apakah
mukjizat kamu itu?” tanya
Raja Habib.
“Katakan
saja apa yang kamu kehendaki?” tutur
Rasulullah Saw.
“Aku
ingin matahari itu terbenam dan bulan pula hendak turun ke bumi dan kemudian
terbelah menjadi dua, setengah bagian bulan itu kemudian masuk di bajumu dan
sebagian keluar melalui lengan bajumu yang kanan. Setelah itu bulan hendaklah
berkumpul menjadi satu di atas kepalamu dan bersaksi atasmu, kemudian bulan itu
kembali ke langit. Sesudah itu hendaklah matahari yang tenggelam muncul
kembali,”
pintanya.
“Apakah
kamu mau beriman kepadaku setelah aku melakukan segala apa yang kamu
kehendaki?” tanya
Rasulullah Saw.
“Ya,
aku akan beriman kepadamu setelah kamu dapat membuktikan segala isi hatiku,” janjinya.
Rasulullah
saw pun keluar lalu pergi mendaki gunung Abi Quais, kemudian Baginda
mengerjakan shalat dua rakaat lalu berdoa kepada Allah Swt. Setelah berdo’a
maka turunlah malaikat Jibril A.s bersama 12 ribu malaikat yang memegang panah
di tangan mereka.
“Wahai
kekasihku, janganlah kamu takut dan bersusah hati.
Aku
senantiasa bersamamu, ketahuilah sesungguhnya Allah Swt telah menundukkan
matahari, bulan, malam dan siang.
Sesungguhnya
Raja Habib itu mempunyai seorang puteri yang tidak mempunyai kedua tangan,
kedua kaki dan tidak mempunyai kedua mata.
Katakan
kepadanya bahwa Allah Swt telah mengembalikan kedua tangannya, kedua kakinya
dan kedua matanya,” ujar
Malaikat Jibril A.s.