Sebagai
Panutan umat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun melakukan apa yang
itu dinamakan Bercanda. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mengajak
istri dan para sahabatnya bercanda dan bersenda gurau untuk mengambil hati
serta membuat mereka gembira. Namun canda beliau tidak berlebihan, tetap ada
batasnya. Bila tertawa, beliau tidak melampaui batas tetapi hanya tersenyum.
Begitu pula dalam bercanda, beliau tidak berkata kecuali yang benar.
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam beberapa hadits yang menceritakan seputar
bercandanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti hadits dari
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Aku belum pernah melihat Rasullullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan amandelnya, namun
beliau hanya tersenyum.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu pun menceritakan, para sahabat bertanya kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai, Rasullullah! Apakah engkau
juga bersendau gurau bersama kami?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab dengan sabdanya, “Betul, hanya saja aku selalu berkata benar.”
(HR. Imam Ahmad. Sanadnya Shahih)
Di
surga tuh gak ada namanya nenek-nenek
Rasulullah
Shalallahu alaihi wa sallam juga pernah
bergurau dengan nenek-nenek tua yang datang dan berkata, “Doakan aku kepada
Allah agar Allah memasukkan aku ke surga .”
Maka
Nabi Shalallahu alaihi wa sallam berkata
kepadanya, “Wahai Ummu Fulan! Sesungguhnya surga itu tidak dimasuki orang yang
sudah tua.”
Maka
wanita tua itu pun menangis, karena ia memahami apa adanya.
Kemudian
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam
memahamkannya, bahwa ketika dia masuk surga, tidak akan masuk surga
sebagai orang yang sudah tua, tetapi berubah menjadi muda belia dan cantik.
Lalu
Nabi Shalallahu alaihi wa sallam membaca
firman Allah Subhanahu wata'ala :
“Sesungguhnya
Kami menciptakan mereka (wanita-wanita surga) itu dengan langsung, dan Kami
jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS Al
Waqi’ah: 35-37)
Apakah
orang yang mengundangku yang matanya ada putih-putihnya ?
Zaid
bin Aslam berkata, Ada seorang wanita bernama Ummu Aiman datang ke Rasulullah
SAW berkata, “Sesungguhnya suamiku mengundangmu.”
Nabi
berkata, “Siapakah dia, apakah dia orang yang matanya ada putih-putihnya?.”
Ia
berkata, “Demi Allah tidak ada di matanya putih-putih!.”
Maka
Nabi berkata. “Ya, di matanya ada putih-putih.”
Maka
wanita itu berkata, “Tidak, demi Allah.”
Nabi
berkata, “Tidak ada seorang pun kecuali di matanya ada putih-putihnya.”
(Az-Zubair
bin Bakar dalam “Al Fakahah wal Mizah” dan Ibnu Abid-Dunya).
Yang
dimaksud dalam hadits ini adalah putih yang melingkari hitamnya bola mata .
Makan
kurma dengan biji-bijinya