Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Selasa, 12 April 2011

Gara-Gara Kesiangan

Dunia serasa akan runtuh … (ehemm...). Mungkin kalau pernah mengalaminya tentu akan terasa lucu untuk dipikirkan saat sedang senggang. Bagaimana begitu menjadi sibuknya kita saat itu. Semua berjalan jauh dari rencana. Apa yang kita lakukan sepertinya salah semua. Belum lagi suasana yang terbangun menjadi tegang, akibat kita tidak dalam kondisi tenang. Kita menyalahkan angkot yang jalannya terasa seperti keong, mengumpat-umpat Jakarta yang begitu macet. Termasuk ngomelin pengendara-pengendara yang tidak disiplin, dan seabrek kata "menyalahkan" keadaan yang sebenarnya keadaan itu sendiri tidak bersalah.

Terlambat datang ke kantor, tugas sudah menumpuk, harus menghubungi bapak Anu, konfirmasi ke ibu itu, boro-boro mikirin perut, ingat untuk minum segelas airpun sudah alhamdulillah. Harus mengawasi ini, membuat laporan itu dan entah ada saja yang harus dilakukan. Belum lagi ibadah rutin yang menjadi biasa sedikit terganggu. Saat makan siang menjadi sesuatu yang dinanti. Bisa bernafas lega saat sudah duduk di bus yang membawa saya pulang. Ups... membawa saya ke Kampus, saya masih ada kuliah. Teringat akan tugas dosen yang belum di print. Ah, saya memilih untuk tidak ambil pusing. Saat itu saya hanya butuh untuk bersandar dan tertidur, nanti jika sudah sampai di Kampus tinggal telepon ke kantor (berharap masih ada yang dikantor) untuk mengirimkan file yang saya butuhkan ke e-mail saya saat itu juga hingga saya bisa menge-print-nya.

Tunggu... saya kelewatan hingga sampai terminal, karena saking lelah dan nyenyaknya tertidur. Lagi-lagi saya seperti dikejar waktu. Belum sholat maghrib membuat saya semakin deg-degan. Telat masuk kelas. Hanya mendapat menit-menit terakhir disesi pertama. Mending kalau tidak ada kelas gabungan, nyatanya tidak. Jadilah saya intermezo yang sukses dilihat teman-teman satu kelas yang isinya lebih dari empat puluh orang. Sedih…
Saya menghempaskan nafas dalam-dalam. Jika teringat hal itu. Ternyata banyak hal yang selama ini menjadi berarti saat saya sering menganggap itu sepele. Tapi minimal saya masih merasakan teguran Allah kepada saya agar saya lebih menghargai waktu. Nggak buruk-buruk amat kok kalau dicermati. Menjadi salah satu kisah yang unik dan menjadi penghias sejarah perjalanan hidup saya.


Banyak hal yang terlupa untuk disyukuri, pun itu menurut kita sesuatu yang buruk. Setengah dari kejadian-kejadian yang kita alami adalah takdir Allah dan setengahnya adalah hasil dari pilihan yang kita lakukan. Saya percaya bahwa saya memang saat itu ditakdirkan untuk mengalami semua kejadian itu. Menyisakan sesuatu yang tertinggal untuk saya maknai dengan baik. Dan saya masih bisa tersenyum untuk melewatinya, begitupun dengan Anda.


Terima kasih, admin haturkan kepada Sri Wisnu yang telah mengirimkan artikel ini untuk dipublikasikan di blog ruang.berkah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!