Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Kamis, 18 April 2013

10 Teladan Rasulullah Melayani Istrinya

Nabi Muhammad SAW adalah manusia teladan untuk seluruh umat manusia. Karena Beliaulah hubungan suami istri menjadi semakin serasi dan bahagia.

Baginda Rasul SAW memberikan teladan buat kita-kita yang sudah menikah, berikut 10 Teladan Rasulullah SAW kepada Istrinya.

1. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda teramat lapar waktu itu.. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Siti ‘Aisyah belum ke pasar.

Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Humairah?" (Humairah adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti "Wahai yang kemerah-merahan")

Aisyah menjawab dengan agak serba salah,"Belum ada apa-apa wahai Rasulullah."

Rasulullah lantas berkata, "Jika begitu aku puasa saja hari ini."

Tanpa sedikit tergambar rasa kesal di raut wajah baginda.

2. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang.

3. Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur.


Siti ‘Aisyah menceritakan, "Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga."

4. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya.

Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.

5. Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul isterinya. Rasulullah menegur, ‘Mengapa engkau memukul isterimu?’ Lantas dijawab dengan agak gementar, "Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap begitu juga, jadi aku pukul lah dia." ‘Aku tidak menanyakan alasanmu,’ sahut Rasulullah SAW, "Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?"

6. Pernah baginda bersabda, "Sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah lembut terhadap isterinya."

Prihatin, sabar dan rendah hati baginda dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menurunkan kedudukannya sebagai pemimpin umat.

7. Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH SWT dan rasa kehambaan yang sudah melekat dalam diri Rasulullah SAW menolak sama sekali rasa kesombongan.

8. Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai maupun dalam kesendiriannya.

9. Pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, Baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.

10. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Bila ditanya oleh Siti‘Aisyah, "Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?"

Jawab baginda dengan lunak, "Ya ‘Aisyah, apakah aku tak boleh menjadi hamba-Nya yang bersyukur.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!