Pada suatu hari Umar bin Khattab
pergi menghunus pedang, untuk membunuh Rasulullah SAW. Di tengah jalan, ia
bertemu dengan seorang lelaki dari golongan bani Zahrah, kemudian menanyakan
hendak kemana tujuan Umar bin Khattab pergi. Lalu Umar mengatakan, bahwa ia
bermaksud hendak membunuh Muhammad bin Abdullah. Mendengar jawaban Umar, lelaki
tersebut memperingatkan Umar, bahwa bani Hasyim dan bani Zahrah akan memberikan
pembalasan yang lebih kejam bila ia sampai membunuh Muhammad. Lalu lelaki itu
mengalihkan pembicaraan, kepada masalah yang sangat luar biasa menakjubkan yang
perlu dipikirkan oleh Umar.
Lalu Umar menjadi penasaran tentang
masalah luar biasa menakjubkan yang membuat dia akhirnya karena saking
penasarannya mendesak lelaki dari bani Zahrah yang ditemuinya tersebut untuk
bercerita. Lantas lelaki bani Zahrah tersebut menjawab,
"Wahai Umar! Sebaiknya anda
pergi saja menemui saudara perempuanmu dan suaminya. Karena sesungguhnya mereka
berdua telah meninggalkan Agama nenek moyangnya, dan beriman kepada ajaran yang
dibawa Muhammad yaitu orang yang hendak kau temui dan kau bunuh itu...!"
Sungguh! demi mendengar berita
mengejutkan tersebut, Umar Bin Khattab segera mengubah tujuan, pergi ke rumah
saudara perempuannya dengan dada yang bergemuruh penuh kemarahan. Dan begitu
Umar telah sampai ke rumah Fatimah (saudara perempuan yang sangat disayanginya
tersebut), ternyata disana ada Khabab bin AlArat (guru mengaji Fatimah adik
Umar). Dan mengetahui Umar bin Khattab datang, maka Khabab langsung
bersembunyi. Lalu Umar menanyakan suara yang tadi sempat di dengarnya dari luar
pintu. Melihat kakaknya yang sedang kalap maka Fatimah binti Khattab segera
mengambil lembaran yang berisi ayat-ayat Al-Qur'an, dan segera menyembunyikan
ke dalam sakunya. Lalu Fatimah dan Sa'ad bin Zaid (Suaminya) bertanya kepada
Umar Bin Khattab,
"Ya Umar, adakah engkau
mendengar sesuatu?"
Jawab Umar, "Demi Tuhan aku
telah mendengar khabar, bahwa kamu berdua telah mengikuti ajaran Agama
Muhammad...!!!"
Lantas Umar bin Khattab memukul
Sa'ad bin Zaid, adik iparnya. Melihat itu Fatimah segera berdiri menghalangi,
tetapi ia malah di pukul juga oleh Umar, hingga terluka dan berdarah mukanya.
Dan secara spontan Fatimah dan Sa'ad menyampaikan pernyataan di hadapan Umar,
bahwa mereka berdua telah masuk Islam dan beriman kepada Allah SWT dan
Rasul-Nya. Dan dengan pasrah mereka mempersilahkan Umar bin Khattab untuk
berbuat apa saja terhadap diri mereka...Subhanallah...
Fatimah adalah adik kesayangan Umar
bin Khattab dan begitu melihat darah mengalir di wajah adik yang sangat
dikasihinya tersebut, Umar menjadi sangat menyesal, karena dia telah membuat adik
perempuan yang sangat dikasihinya dan dijaganya selama ini justru terluka di
tangannya sendiri, lalu Umar bin Khattab berkata kepada mereka, "Berikan
kepadaku lembaran yang kalian baca tadi...! agar aku dapat melihat apa yang
dibawa Muhammad hingga adikku ini mengikutinya..."
Jawab Fatimah binti Khattab,
"Kami takut engkau akan bersikap kasar terhadapnya (Muhammad SAW)..."
Lalu Umar bin Khattab berkata,
"Sungguh!... Janganlah kau takut dan khawatir adikku...aku tidak
akan berbuat sesuatu terhadapnya (Muhammad SAW)..."
Dan Umar pun kemudian bersumpah
dengan menyebut nama-nama berhalanya, bahwa ia juga akan mengembalikan tulisan
tersebut setelah dibaca...
Setelah Umar bin Khattab mengucapkan
sumpah atas nama berhala, timbullah keinginan dalam hati Fatimah bin Khattab,
agar kakaknya masuk Islam. Lalu ia berkata,
"Wahai saudaraku...sesungguhnya
engkau najis karena kesyirikanmu, sedang lembaran ini tidak boleh di sentuh
kecuali oleh orang-orang yang suci. Karena itu mandilah terlebih dahulu sebelum
engkau menyentuh lembaran ini...!"
Kemudian Umar bin Khattab memenuhi
apa yang menjadi perintah adiknya. Ia langsung mandi. Dan setelah selesai
mandi, lalu Fatimah memberikan "Shahifah" (lembaran) itu kepada Umar
bin Khattab. Dan ternyata dalam lembaran itu terdapat tulisan Al-Qur'an :
"Thaha...Kami tidak menurunkan
Al-Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi
orang yang takut kepada Allah, Yakni diturunkan dari Allah yang menciptakan
bumi dan langit yang tinggi. Yakni Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di
atas Arsy. Kepunyaan-Nyalah semua yang ada di langit, semua yang ada di bumi,
semua yang ada di antara keduanya, dan semua yang ada di bawah tanah. Dan jika
kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang
lebih tersembunyi. Dia-lah Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia mempunyai
A-Asma'ul Husna (nama-nama yang baik)." (QS. Thaha : 1-8).
Dan setelah selesai membaca teks
ayat-ayat Al-Qur'an yang berada dalam lembaran yang diberikan Fatimah adiknya,
lalu Umar bin Khattab berkata, "Alangkah indah dan mulianya Kalam
ini...!"
Mendengar pernyataan Umar bin
Khattab bahwa lembaran yang dibaca berisikan sesuatu yang indah lagi mulia,
maka Khabab bin Al-Arat yang sedang bersembunyi tadi segera keluar dari
persembunyiannya. Ia tadi bersembunyi karena takut di hajar oleh Umar bin
Khattab yang terkenal kebengisannya itu. Lalu Khabab berkata,
"Ya Umar...! Demi Allah,
sungguh...! Aku sangat mengharapkan engkau menjadi orang yang diistimewakan
Allah SWT lantaran do'a Rasulullah SAW...Sebab kemarin aku telah mendengar
beliau berdo'a : "Allahumma ayyidil islama bi-abil hakam ibni Hisyam au
bi'Umar ibnil Khattab = Ya Allah, perkuatlah Islam dengan Abil Hakam bin Hisyam
(Abu Jahal), atau dengan Umar bin Khattab."
Karena itu...bertaqwalah kamu kepada
Allah, wahai Umar...!"
Setelah mendengar penuturan Khabab,
lalu Umar berkata, "Wahai Khabab...! tunjukkanlah kepadaku dimana Muhammad
berada. Aku akan masuk Islam."
Jawab Khabab, "Beliau sedang
berada di sebuah rumah di dekat Shafa' bersama beberapa orang sahabat."
Umar lalu menyarungkan pedangnya,
pergi menemui Rasulullah. Setelah sampai ke tempat yang dituju, Umar bin
Khattab segera mengetuk pintu, berdirilah seorang sahabat, mengintip dari
celah-celah pintu...Dan...ternyata yang berdiri diluar adalah Umar bin Khattab
yang menyandang pedang. Melihat hal ini sahabat langsung kembali menghadap
Rasulullah SAW dengan perasaan takut, seraya berkata,
"Ya Rasulullah...yang ada di
luar adalah Umar bin Khattab. Ia menyandang pedang..."
Mendengar hal itu, maka Hamzah bin
Abdul Muthalib berkata,
"Persilahkan ia masuk...! Bila
ia bermaksud baik, maka kita sambut dia dengan baik. Dan bila ia bermaksud
jahat, maka kita bunuh ia dengan pedangnya sendiri."
Lantas Rasulullah SAW bersabda,
"Izinkan Umar masuk...!"
Setelah Rasulullah SAW memberikan
izin, Umar bin Khattab segera dipersilahkan masuk, dan beliau menemui Umar di
beranda. Lalu Rasul memegang tali celana atau selendang , kemudian mengikat
erat-erat, seraya bersabda,
"Wahai putera Al-Khattab,
apakah yang mengantarkan dirimu datang kemari...?
Jawab Umar bin Khattab, " Ya
Rasulullah...! Aku datang untuk beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta semua
ajaran yang datang dari sisi-Nya (Allah SWT)."
Dan manakala mendengar jawaban Umar
bin Khattab ini, Rasulullah SAW langsung bertakbir, hingga seluruh penghuni
rumah itu (para sahabat) mengetahui, bahwa Umar bin Khattab akhirnya telah
masuk Islam. Kemudian lah berpencarlah para sahabat untuk berdakwah secara
terang-terangan dan mereka merasa bangga setelah Hamzah dan Umar masuk Islam...
Meraka tahu, bahwa kedua orang ini
akan menjadi pembela serta pelindung Rasulullah SAW dari gangguan dan serangan
musuh...Subhanallah...
Dan...itulah kisah masuk Islamnya
sang singa padang pasir "Umar bin Khattab". Ia tergugah hatinya
lantaran membaca Kalam Ilahi, berkat bimbingan dan kecerdasan adik kandungnya
Fatimah binti Khattab. Maka kekerasan hati dan ketegaran jiwanya dalam mempertahankan
kekufuran, akhirnya luluh...Dan sang singa padang pasir itu tidak malu-malu
berlutut di hadapan Rasulullah SAW, menyatakan keislamannya....Subhanallah...
Dan kalau dulu pedangnya selalu
terhunus untuk menghampiri leher pendukung-pendukung Muhammad bin Abdullah,
maka kini pedang itu terhunus untuk memenggal kepala setiap orang yang berani
menghalangi dakwah Islam. Dan oleh karena itu Umar bin Khattab mendapat gelar
"Al-Faruq". Pemisah yang haq dan yang batil...Subhanallah...
Fatimah binti Khattab adik perempuan
kesayangan Umar bin Khattab, termasuk wanita yang di karuniai usia panjang. Ia
masih berkesempatan menyaksikan kakak kandungnya menjadi khalifah, menggantikan
Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dan menurut Ibnul Jauzi, Fatimah binti Khattab ini termasuk
wanita yang mulia, yang ambil bagian dalam meriwayatkan hadits Nabi SAW.
Demikianlah sekilas kisah perjuangan
Fatimah binti Khattab dalam ikut serta mengembangkan dakwah Islam. Ia telah
berhasil meluluhkan hati sang singa padang pasir (kakak kandungnya) yang keras
bagai batu karang, yang atas bimbingannya kemudian menyatakan masuk Islam.
Fatimah sebagai "Wanita Mulia", pernah berkata,
"Sungguh dibalik setiap yang
mulia, ada wanita mulia." (demikian keterangan dalam kitab : Sirah Ibnu
Hisayam, Al-Mujtana karya Ibnul Jauzi, Thabaqat Ibnu Sa'ad, As-Shawaiqul
Muharriqah karya Ibnu Hajar, Al-Ishabah karya Ibnul Hajar, Al-Isti'ab karya
Ibnu Abdil-Bar, dan Al-Mustadrak karya Al-Hakim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!