Assalamu'alaikum
Wr. Wb.
Ketika
mulai memasuki bulan Ramadhan, seringkali kita melihat di Televisi
pengucapan/penyebutan/tampilan Ramadan dengan kalimat "Romadhon". Manakah yang benar?
Ramadhan
adalah satu-satunya nama bulan yang disebutkan dalam kitab suci al-Qur'an.
Sebutan bulan Ramadhan terdapat pada surat al Baqarah ayat 185. Adapun nama
bulan-bulan yang lain tidak disebutkan dalam al-Qur'an itu. Kalaupun ada yang
disebutkan adalah julukan atas bulan-bulan agung, yakni 4 bulan haram. (Lihat surat Attaubah ayat 36).
Tentu
saja jika sudah berbicara masalah al-Qur'an wajib mengucapkannya dengan baik
dan benar.Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Muzammil ayat 4 :
" Dan bacalah al-Qur'an itu dengan baik dan benar..."
Bagaimanapun, kesalahan dalam menyebutkan lafazh-lafadz al-Qur'an dapat
menimbulkan perubahan artinya.
Ramadhan,
dituliskan dalam kaedah bahasa Arab, juga dalam kitab al-Qur'an dengan memakai
huruf-huruf, antara lain: huruf ro, mim, dhodh, alif,
dan nun, ROMADHON.....! yang artinya "panas",
"menyengat", atau "kekeringan". Disebut Ramadhan karena
bulan kesembilan pada sistem kalender Hijriyah ini selalu jatuh pada musim
panas yang sangat menyengat. Sinar matahari diibaratkan "membakar"
tubuh.
Dari makna harfiyah "membakar" itu kemudian Ramadhan
dimaknai sebagai "bulan pembakaran dosa" atau pengampunan dan
penghapusan dosa. Di akhir Ramadhan, jika seorang Muslim menjalankan puasa
dengan penuh keimanan dan kehati-hatian, maka ia akan bersih, tanpa dosa,
kembali ke fitrahnya sebagai manusia suci dan cenderung kepada kebenaran.
Jika
diucapkan dengan ucapan RAMADAN, maka tulisannya adalah huruf ro,
mim, dan dal, RAMADAN.....!
Ramadan
dalam bahasa Arab artinya adalah "penyakit mata yang hampir buta". Kita tidak bisa membayangkan jika ramai-ramai orang menyanyikan "
MARHABAN YA RAMADAN.......", yang artinya adalah " SELAMAT
DATANG PENYAKIT BUTA...."
Di
negara Indonesia tercinta ini, sudah menjadi satu kenyataan yang umum, bahwa
para artis, penyiar, dan penyaji berita ramai-ramai melakukan kesalahan ucap
pada kata romadhon.
Mereka
biasa menyebutkannya ramadan saja.
Sedikitpun
mereka tidak mau belajar dan sangat merasa tidak ada beban dan tahu malu dalam
meneruskan kebiasaan salah itu.
Sikap
mereka sangat jauh berbeda pada saat melafadzkan kata-kata asing selain Arab,
sebut saja Inggeris misalnya.
Mereka
akan mati-matian belajar mengucapkannya dengan tepat, bahkan lengkap dengan intonasi
dan aksennya sekalian.
Mungkin
mereka sangat merasa malu jika ketahuan salah ucap pada kata-kata bahasa
Inggeris itu.
Anehnya,
rasa malu itu sama sekali tidak wujud saat melafadzkan kata-kata asal bahasa
Arab.
Padahal,
kesalahan berbahasa Inggeris tidak ada resiko apa-apa di akherat, sedangkan
kesalahan pada masalah agama sangat beresiko kelak di alam akherat.
Kalau
mereka berdalih bahwa ramadan itu sudah menjadi bahasa Indonesia serapan, maka
alangkah lebih baiknya jika mereka sekalian saja memakai kata yang berasal dari
bahasa Indonesia asli yaitu bulan puasa. " Selamat datang bulan
puasa.......", akan jauh lebih enak, bukan....?
Buat
apa berlagak keren kalau ternyata salah...?
Negara
Indonesia yang lebih 200 juta penduduknya beragama Islam, semestinya dapat
menjadi contoh teladan bagi bangsa-bangsa lain di dunia yang penduduk muslimnya
jauh lebih kecil. Baik dalam hal ibadah, moral, budaya, prilaku insani,
termasuk tentunya penyebutan lafadz-lafadz kata dan kalimat yang berkenaan
dengan Islam. Amin.......
Semoga
artikel ini bermanfaat, dan menjadikan kita dapat mengucapkan dengan benar nama
bulan yang agung ini, ROMADHON.....!!!
Wallahu
A'lam bishshowab
(Qs. at Taubah : 36)
yang artinya : Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas
bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka
janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan itu, dan perangilah kaum
musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan
ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Allah tabaroka wata’ala
menghabarkan bahwa bilangan bulan pada hukum Allah dan tercatat di lauhul mahfuzh
adalah 12 bulan di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Diantara bulan-bulan
tersebut terdapat 4 bulan haram ; Allah mengharamkan melakukan peperangan pada
waktu itu ( keempat bulan haram tersebut yaitu ; Dzul Qo’dah, Dzulhijjah,
Muharrom dan Rojab). Itu adalah agama yang lurus. Oleh karena itu, janganlah
kalian menganiaya diri kalian pada bulan-bulan tersebut, karena bertambahnya
pengharamannya, perbuatan zholim pada waktu itu lebih dahsyat daripada
bulan-bulan lainnya, bukan berari kezhaliman boleh dilakukan di luar
bulan-bulan tersebut. Dan, perangilah perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwa Allah
berserta orang-orang yang bertaqwa dengan penguatan dan pertolongannya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Silahkan
LIKE and SHARE artikel ini ke saudara-saudari kita sesama muslim, semoga dapat memperbaiki
kesalahan pengucapan bulan yang agung nan penuh berkah ini “bulan suci
ROMADHON”. Semoga Allah meridhoi apa yang kita kerjakan untuk kebaikan dan semoga
menjadi catatan amal kebaikan bagi kita semua.
amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!