Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Senin, 22 Juli 2013

Ramadan Atau Romadhon ???

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ketika mulai memasuki bulan Ramadhan, seringkali kita melihat di Televisi pengucapan/penyebutan/tampilan Ramadan dengan kalimat  "Romadhon".  Manakah yang benar?

Ramadhan adalah satu-satunya nama bulan yang disebutkan dalam kitab suci al-Qur'an. Sebutan bulan Ramadhan terdapat pada surat al Baqarah ayat 185. Adapun nama bulan-bulan yang lain tidak disebutkan dalam al-Qur'an itu. Kalaupun ada yang disebutkan adalah julukan atas bulan-bulan agung, yakni 4 bulan haram.  (Lihat surat Attaubah ayat 36).

Tentu saja jika sudah berbicara masalah al-Qur'an wajib mengucapkannya dengan baik dan benar.Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Muzammil ayat 4 : " Dan bacalah al-Qur'an itu dengan baik dan benar..." Bagaimanapun, kesalahan dalam menyebutkan lafazh-lafadz al-Qur'an dapat menimbulkan perubahan artinya.

Ramadhan, dituliskan dalam kaedah bahasa Arab, juga dalam kitab al-Qur'an dengan memakai huruf-huruf, antara lain: huruf ro, mim, dhodh, alif, dan nun, ROMADHON.....! yang artinya "panas", "menyengat", atau "kekeringan". Disebut Ramadhan karena bulan kesembilan pada sistem kalender Hijriyah ini selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Sinar matahari diibaratkan "membakar" tubuh.

Dari makna harfiyah "membakar" itu kemudian Ramadhan dimaknai sebagai "bulan pembakaran dosa" atau pengampunan dan penghapusan dosa. Di akhir Ramadhan, jika seorang Muslim menjalankan puasa dengan penuh keimanan dan kehati-hatian, maka ia akan bersih, tanpa dosa, kembali ke fitrahnya sebagai manusia suci dan cenderung kepada kebenaran.

Jika diucapkan dengan ucapan RAMADAN, maka tulisannya adalah huruf ro, mim, dan dal, RAMADAN.....!
Ramadan dalam bahasa Arab artinya adalah "penyakit mata yang hampir buta". Kita tidak bisa membayangkan jika ramai-ramai orang menyanyikan " MARHABAN YA RAMADAN.......", yang artinya adalah " SELAMAT DATANG PENYAKIT BUTA...."


Di negara Indonesia tercinta ini, sudah menjadi satu kenyataan yang umum, bahwa para artis, penyiar, dan penyaji berita ramai-ramai melakukan kesalahan ucap pada kata romadhon.
Mereka biasa menyebutkannya ramadan saja.
Sedikitpun mereka tidak mau belajar dan sangat merasa tidak ada beban dan tahu malu dalam meneruskan kebiasaan salah itu.
Sikap mereka sangat jauh berbeda pada saat melafadzkan kata-kata asing selain Arab, sebut saja Inggeris misalnya.
Mereka akan mati-matian belajar mengucapkannya dengan tepat, bahkan lengkap dengan intonasi dan aksennya sekalian.
Mungkin mereka sangat merasa malu jika ketahuan salah ucap pada kata-kata bahasa Inggeris itu.
Anehnya, rasa malu itu sama sekali tidak wujud saat melafadzkan kata-kata asal bahasa Arab.
Padahal, kesalahan berbahasa Inggeris tidak ada resiko apa-apa di akherat, sedangkan kesalahan pada masalah agama sangat beresiko kelak di alam akherat.

Kalau mereka berdalih bahwa ramadan itu sudah menjadi bahasa Indonesia serapan, maka alangkah lebih baiknya jika mereka sekalian saja memakai kata yang berasal dari bahasa Indonesia asli yaitu bulan puasa. " Selamat datang bulan puasa.......", akan jauh lebih enak, bukan....?
Buat apa berlagak keren kalau ternyata salah...?

Negara Indonesia yang lebih 200 juta penduduknya beragama Islam, semestinya dapat menjadi contoh teladan bagi bangsa-bangsa lain di dunia yang penduduk muslimnya jauh lebih kecil. Baik dalam hal ibadah, moral, budaya, prilaku insani, termasuk tentunya penyebutan lafadz-lafadz kata dan kalimat yang berkenaan dengan Islam. Amin.......

Semoga artikel ini bermanfaat, dan menjadikan kita dapat mengucapkan dengan benar nama bulan yang agung ini, ROMADHON.....!!!

Wallahu A'lam bishshowab

(Qs. at Taubah : 36) yang artinya : Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Allah tabaroka wata’ala menghabarkan bahwa bilangan bulan pada hukum Allah dan tercatat di lauhul mahfuzh adalah 12 bulan di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Diantara bulan-bulan tersebut terdapat 4 bulan haram ; Allah mengharamkan melakukan peperangan pada waktu itu ( keempat bulan haram tersebut yaitu ; Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, Muharrom dan Rojab). Itu adalah agama yang lurus. Oleh karena itu, janganlah kalian menganiaya diri kalian pada bulan-bulan tersebut, karena bertambahnya pengharamannya, perbuatan zholim pada waktu itu lebih dahsyat daripada bulan-bulan lainnya, bukan berari kezhaliman boleh dilakukan di luar bulan-bulan tersebut. Dan, perangilah perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwa Allah berserta orang-orang yang bertaqwa dengan penguatan dan pertolongannya. 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Silahkan LIKE and SHARE artikel ini ke saudara-saudari kita sesama muslim, semoga dapat memperbaiki kesalahan pengucapan bulan yang agung nan penuh berkah ini “bulan suci ROMADHON”. Semoga Allah meridhoi apa yang kita kerjakan untuk kebaikan dan semoga menjadi catatan amal kebaikan bagi kita semua.  amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!