Banyak
ulama yang berpendapat bolehnya menyeka anggota wudhu dengan handuk atau
semisalnya. Diantaranya adalah Utsman bin Affan, Anas bin Malik, Hasan bin Ali,
Hasan al-Basri, Ibnu Sirin, Asy-Sya’bi, Ishaq bin Rahawaih, Abu Hanifah, Malik,
Ahmad, dan salah satu pendapat Madzhab Asy-Syafii. Ini juga berdasarkan riwayat
dari Ibnu Umar.
Dalil
yang menguatkan pendapat mereka: Pertama, hadist dari Aisyah radhiyallahu
‘anha, beliau mengatakan:
كَانَ لِرَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ خِرْقَةٌ
يُنَشِّفُ بِهَا
بَعْدَ الوُضُوءِ
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki handuk kecil yang beliau
gunakan untuk mengeringkan anggota badan setelah wudhu.” (HR. Turmudzi,
An-Nasai dalam al-Kuna dengan sanad shahih. Hadis ini dinilai hasan oleh
al-Albani dalam Shahih Al-Jami’, 4706).
Kedua, hadis dari Salman
al-Farisi,
أن رسول
الله صلى
الله عليه
وسلم «توضأ،
فقلب جبة
صوف كانت
عليه، فمسح
بها وجهه
Bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwudhu, kemudian beliau
membalik jubah wol yang beliau pakai, dan beliau gunakan untuk mengusap
wajahnya. (HR. Ibn Majah 468. Fuad Abdul Baqi mengatakan: Dalam Zawaid sanadnya
shahih dan perawinya tsiqat. Al-Albani menilai hasan).
Sementara
itu, sebagian ulama lain berpendapat makruh mengeringkan anggota wudhu dengan handuk.
Mereka berdalil dengan hadis dari Maimunah radhiyallahu ‘anha, ketika
beliau menjelaskan tata cara mandi junub Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dalam hadis tersebut, Maimunah mengatakan:
فَنَاوَلْتُهُ الْمِنْدِيلَ
فَلَمْ يَأْخُذْهُ
“Kemudian
aku ambilkan handuk, namun beliau tidak menggunankannya.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Namun
hadist ini tidaklah menunjukkan hukum makruh mengeringkan anggota badan setelah
wudhu. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menggunakan
handuk setelah mandi, tidaklah menunjukkan bahwa itu dibenci.
Allahu
a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!