Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Minggu, 27 April 2014

Sekarung Gandum di Punggung Khalifah

Kamu tidak memikul tanggungjawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka pun tidak memikul tanggungjawab sedikit pun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim). (QS. Al-An’aam (6) : 52)

Malam belum beranjak jauh. Dari sebuah rumah yang nyaris rubuh terdengar tangisan seorang anak yang begitu menyayat hati. Suara seorang bocah yang menangis entah karena apa.

Seorang laki-laki tak dikenal merapat ke tepi jendela rumah sederhana dan kumuh itu. Suara tangisan itu mengetuk hatinya untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi.

Laki-laki asing itu kini tahu bahwa si anak menangis karena kelaparan, sedangkan ibunya tak memiliki sedikit pun makanan. “Diamlah anakku sayang, ibu sedang memasak untuk makan malammu. Kita akan makan bersama kalau makanan ini sudah matang,” ujar si ibu.
Namun laki-laki di dekat jendela itu sangat kaget, karena yang sesungguhnya dimasak si ibu  adalah bebatuan. Si ibu berpura-pura memasak makanan, dengan harapan anaknya akan tertidur karena kelelahan menunggu. Itulah satu-satunya cara yang bisa ia lakukan untuk menenangkan dan menghibur sang buah hati dari rasa lapar.

Sambil mengaduk batu, sang ibu pun bergumam, “Alangkah enaknya hidup menjadi seorang khalifah tak pernah merasakan kesusahan sebagaimana yang dialami rakyatnya. Bahkan khalifah tak pernah tahu ada rakyatnya yang kelaparan.”

Suara wanita tersebut terdengar menyebut-nyebut nama khalifah dengan nada kesal. Mendengar semua itu, laki-laki yang ada di tepi jendela itu tiba-tiba mengucurkan air mata. Dialah orang yang tengah diceritakan wanita itu, Khalifah Umar bin Khattab, pimpinan tertinggi negeri.

Ia pun pergi meninggalkan rumah itu menuju ke gudang makanan yang ada di kota, dan mengambil sekarung bahan makanan. Ia kemudian memanggul karung makanan tersebut untuk diberikan kepada keluarga yang sedang kelaparan itu.

Ketika seorang pegawainya menawarkan untuk memanggulkan karung tersebut, khalifah serta-merta menolaknya. Menurut khalifah sungguh tak pantas seorang pemimpin menyuruh bawahannya mengerjakan hal yang sebenarnya masih bisa dilakukannya. Khalifah Umar justru balik bertanya, “Beranikah kamu menggantikan memanggul tanggungjawabku di akhirat kelak?”

Tak hanya memanggul bahan makanan, Khalifah Umar pun memasakkannya dan menemani keluarga itu makan malam. Sebelum pamit pulang, khalifah masih sempat menghibur sang anak hingga tertidur pulas. Sampai Khalifah Umar pulang, keluarga itu tak pernah tahu bahwa yang datang memanggul karung dan mempersiapkan makanan buat mereka malam itu adalah Khalifah Umar bin Khattab.

Semoga Allah SWT, memberkahi Umar Bin Khattab. Dan mengumpulkannya bersama Rasulullah SAW di Surga, Aamiiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!