Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Selasa, 13 Mei 2014

Surat Al-Wilayah Dalam Al-Qur'an Versi Syi'ah (Surat Palsu)

Anda, barangkali, adalah satu diantara kaum muslimin yang mendambakan adanya ’perdamaian’ dan persatuan antara kaum Sunni dan Syi’ah.

Hari gini masih ngurus sunnah-syi’ah? Kehancuran Muslimin sudah tampak dimana-mana: kemiskinan, kebodohan, ketertindasan, dan sebagainya....Tapi kita masih bicara sesat-menyesatkan. Siapa yang mengaku Tuhannya Allah SWT dan tidak menyekutukannya, Nabinya Muhammad SAW, dan Kitabnya Al-Qur’an, lalu dia shalat, puasa, zakat, dan haji, maka dia adalah saudara se-iman dan se-keyakinan bagi saya, tanpa embel mazhab, aliran atau apa pun juga.

Perhatikan ucapan ini. Jika anda tidak memahami permasalahannya, maka perkataan diatas akan tampak benar, namun jika anda mengetahuinya, maka sama halnya anda berharap bahwa minyak dan air akan bersatu.

Lihatlah kalimat yang saya kutip ini: “...Siapa yang mengaku Tuhannya Allah, Nabinya Muhammad, dan Kitabnya Al-Qur’an...” benarkah Syi’ah mempercayai Al Qur’an yang sama dengan Al Qur’an yang kaum Sunni percayai?

(Bahkan) jawabannya adalah TIDAK!

Mereka telah menuduh para Sahabat Nabi, menghilangkan surat-surat Al Qur’an dan ayat-ayatnya, lebih dari sepertiga bagian dari kitab tersebut.

Sehingga keyakinan mereka, Al Qur’an yang diyakini kaum Sunni adalah Al Qur’an yang tidak sempurna.

Al Qur’an yang sempurna versi Syi’ah, akan dibawa oleh Imam mereka yang kedua belas, yang mereka nanti kemunculannya dari goa, yang mereka namakan sebagai Al Qaim.

Atau terhadap mushaf Fathimah yang mereka yakini tiga kali tebalnya dari Al Qur’an mushaf Utsmani, dan didalamnya tidak ada satu huruf pun dari Al Qur’an versi Utsmani itu.

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.

Sebagaimana yang kaum muslimin yakini, bahwa percaya pada al Kitab (yakni Al Qur’an) adalah salah satu rukun Iman, jika hilang salah satunya, maka hilanglah iman itu dari dada-dada mereka.

Dan keyakinan itu berdasarkan kepada ayat Allah;

[15.9] Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Berdasarkan ayat ini, mustahil Al Qur’an yang ada ini belum sempurna, lantaran ada yang dihilangkan bagiannya, karena yang menjaganya adalah langsung Allah Subhanahu wa ta’ala, bukan yang lain.

Nah, sampailah kita kepada, benarkah tuduhan yang dialamatkan kepada Syi’ah tersebut?

Silahkan kemudian mencermati gambar dalam postingan saya ini, yang saya ambil dari kitab “Mungkinkah Syi’ah dan Sunnah Bersatu?” buah karya Syaikh Muhibuddin Al Khatib.

Gambar tersebut menunjukkan kepada kita, dalam salah satu mushaf yang ada di Iran, terdapat sebuah surat dalam al Qur’an mereka, yang dinamakan sebagai surat Al Wilayah, yang pasti tidak akan kita bisa jumpai dalam mushaf-mushaf yang kita simpan dan biasa baca di rumah.

Inilah bukti tersebut! Sehingga mimpilah orang yang mendambakan Syi’ah dan Sunni bisa bersatu, lantaran (ternyata) Al Qur’an yang mereka yakini berbeda.

Jika kemudian ada yang mengatakan: “Dusta! Mushaf mereka sama dengan kita.”

Maka, anda jangan lupa dengan akidah Taqiyyah para penganut Syi’ah, mereka menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan batinnya. Mereka berbicara sesuatu yang sebenarnya mereka sangat membencinya. Namun, demi tujuan mereka tercapai, maka cara inilah yang mereka gunakan. Waiyadzubillah... semoga Allah SWT selalu melindungi kita dari keburukan dunia dan akhirat, Aamiiin.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!