Seorang pria datang menemui Yunus ibn Ubaid. Ia
mengeluh di depannya.
“Hidupku susah sekali…,”ujarnya. “Entah aku harus
berbuat apa. Hidupku benar-benar susah. Dunia ini begitu sempit untukku. Ah,
aku tak tahu harus berbuat apa… Duhai, mengapa ini semua terjadi padaku…,”
begitulah ia seperti tidak akan berhenti menyampaikan semua keluhannya.
“Maafkan aku, saudaraku… Bolehkah aku bertanya
padamu??” ujarnya.
“Silahkan, Tuan…”
“Bagaimana jika kedua matamu diganti dengan 1000
dinar? Maukah engkau??” Tanya Yunus ibn Ubaid.
“Apa?? Tidak mungkin, Tuan. Bagaimana mungkin aku
mengganti kedua mataku hanya dengan 1000 dinar???!”
“Bagaimana dengan kedua telingamu??”
“Ah, mustahil, Tuan. Bagaiamna aku akan mendengar
nanti??”
“Kalau begitu, lidahmu sajalah…”
“Tidak, Tuan. Apakah Anda ingin saya jadi bisu hanya
karena 1000 dinar??!”
Begitulah Yunus ibn Ubaid terus mencecarnya dengan
pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Hingga akhirnya, Yunus ibn Ubaid mengatakan,
“Lihatlah, saudaraku. Kulihat betapa banyaknya nikmat Allah padamu. Lalu
mengapa engkau harus mengeluh hingga seolah-olah tidak lagi ada harapan untuk
hidup??”
Pria itu tersipu. Lalu pamit meninggalkan Yunus ibn
Ubaid.
Allah Ta'ala berfirman “Dan jika kamu menghitung
nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya” (An-Nahl: 18).
Di saat kita tenggelam dalam keluhan diri sendiri,
pancaindera kita tidak lagi mampu memainkan peranannya untuk melihat,
mendengar, merasai dan menghayati pemberian Allah Ta'alla yang tiada
henti-hentinya.
Lantaran itu, begitu sukar sekali untuk menyebutkan
kalimat Alhamdulillah sebagai tanda kesyukuran seorang hamba kepada khaliqnya.
Itulah hakikatnya. Memang manusia senantiasa khilaf dan lupa. Manusia mempunyai
keinginan yang tiada batasan. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang
dimiliki, Kecuali orang-orang yang bersyukur.
Mari saudara-saudariku yang baik, bersama kita membina
tekad untuk menghindari keluhan dan meningkatkan kesyukuran krn Allah Ta'alla
telah berjanji: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)
Semoga Bermanfaat......
Silahkan saudara-saudariku yang baik, yang mau share
atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta'ala
berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang
mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamiin, Aamiin, Aamiin ya Alloh ya
Rabbal’alamin …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!