Tidaklah
Islam itu kecuali kumpulan dari sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam. Ketika semua sunnah beliau shallallahu 'alaihi wa sallam
baik aqidah, ibadah, akhlak, ucapan, perbuatan ataupun ketetapannya dikumpulkan
(dilaksanakan) maka akan tergambarlah Islam yang sempurna. Sebaliknya ketika
ummat Islam meninggalkan sunnah-sunnah beliau sedikit demi sedikit berarti
Islam akan hilang sedikit demi sedikit. Sebagaimana dikatakan oleh 'Abdullah
Ad-Dailamiy, "Sesungguhnya pertama kali hilangnya agama (Islam) adalah
dengan ditinggalkannya sunnah. Agama ini akan hilang sesunnah demi sesunnah
sebagaimana lepasnya tali seutas demi seutas." (Al-Lalika`iy 1/93 no.127, Ad-Darimiy
1/58 no.97 dan Ibnu Wadhdhah di dalam Al-Bida'
wan Nahyu 'anha:73, lihat Lammud
Duril Mantsuur minal Qaulil Ma`tsuur hal.21).
Karena
itulah selayaknya bagi kita ummat Islam menghidupkan sunnah beliau shallallahu
'alaihi wa sallam yang merupakan Islam itu sendiri. Dalam rangka menjaga
sunnah agar tetap dikenal dan diamalkan di tengah-tengah masyarakat, yang
dengannya Islam tetap eksis.
Walaupun
tidak mungkin bagi kita untuk mengamalkan seluruh sunnah Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam secara utuh. Dikarenakan kelemahan yang ada pada diri
kita. Akan tetapi yang diharapkan dan dituntut dari kita adalah kesemangatan
dan upaya yang kuat untuk melaksanakannya. Meskipun amalan tersebut hukumnya
mustahab/tidak wajib, tetap jangan sampai ditinggalkan. Semaksimal mungkin kita
berusaha mengamalkannya dengan meminta pertolongan kepada Allah. Karena yang
namanya mustahab itu bukan berarti untuk ditinggalkan akan tetapi dianjurkan
untuk diamalkan.
Ada
beberapa sunnah yang berupa do'a ataupun amalan yang mulai dilupakan oleh
sebagian kaum muslimin. Atau terlupakan oleh mereka dikarenakan kesibukan yang
terus-menerus membebani mereka. Seolah-olah mereka tidak ada waktu untuk
mempelajari sunnah dan mengamalkannya.
Sebenarnya
mereka mempunyai waktu untuk itu sebagaimana mereka punya waktu untuk dunia.
Akan tetapi permasalahannya adalah kurangnya niat dan semangat mereka untuk
mempelajari dan mengamalkan agamanya. Untuk itulah diperlukannya
nasehat-menasehati antara yang satu dengan lainnya. Yang ingat mengingatkan
kepada yang lalai. Dan yang mengetahui memberitahukan kepada yang tidak
mengetahui. Sehingga terbentuklah masyarakat yang Islami.
Di
antara sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam adalah berdo'a. Di dalam berbagai kegiatan yang kita lakukan,
disunnahkan bagi kita untuk membaca do'a/dzikir padanya. Di antaranya adalah:
1.
Do'a Memakai Baju/Pakaian
Kaum
muslimin, rahimakumullaah. Hendaklah setiap kali kita memakai baju, baik
gamis, baju koko, jaket, kaos ataupun jenis baju lainnya, kita membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ
هَذَا (الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
"Segala
puji bagi Allah yang telah memakaikan kepadaku pakaian ini dan yang telah memberikan
rizki pakaian ini kepadaku tanpa ada daya dan kekuatan dariku." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidziy dan Ibnu
Majah, lihat Irwaa`ul Ghaliil
7/47)
2.
Do'a Memakai Baju Baru
Ketika
kita memakai baju/pakaian yang baru maka disunnahkan untuk membaca:
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ
كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
"Ya
Allah, segala puji hanya untuk-Mu. Engkau telah memakaikan pakaian ini
kepadaku. Aku meminta kepada-Mu akan kebaikannya dan kebaikan yang dibuat
untuknya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang
dibuat untuknya."
(HR. Abu Dawud,
At-Tirmidziy dan Al-Baghawiy, lihat Mukhtashar
Syamaa`il At-Tirmidziy karya Asy-Syaikh Al-Albaniy hal.47)
Kita
meminta kepada Allah kebaikan pakaian dikarenakan pakaian itu bisa digunakan
sebagai sarana untuk beribadah kepada-Nya. Sebaliknya kita meminta perlindungan
dari kejelekannya karena pakaian itu bisa menjadi sebab berbuat durhaka
kepada-Nya seperti adanya perasaan 'ujub, sombong dan sejenisnya.
3.
Mendo'akan Orang yang Memakai Baju Baru
Apabila
kita melihat orang lain, saudara ataupun teman kita memakai baju baru, maka
disunnahkan bagi kita untuk mendo'akannya. Adapun do'anya adalah:
تُبْلِي وَيُخْلِفُ اللهُ تَعَالَى
"Semoga
berumur panjang, dipakai sampai usang dan diganti dengan yang lebih baik oleh
Allah Ta'ala." (HR. Abu Dawud 4/41, lihat Shahih Abu Dawud 2/760)
Atau
membaca:
اِلْبَسْ جَدِيْدًا، وَعِشْ حَمِيْدًا،
وَمُتْ شَهِيْدًا
"Pakailah
(pakaian) yang baru, hiduplah dengan terpuji, dan matilah sebagai orang yang
syahid." (HR. Ibnu Majah 2/1178 dan Al-Baghawiy
12/41, lihat Shahih Ibnu Majah
2/275)
4.
Do'a ketika Melepas Baju
Apabila
kita melepas baju/pakaian, hendaklah kita membaca:
بِسْمِ اللهِ
"Dengan
nama Allah." (HR. At-Tirmidziy 2/505 dan lainnya,
lihat Irwaa`ul Ghaliil no.49
dan Shahiihul Jaami' 3/203)
5.
Do'a Masuk WC
Do'a
masuk WC atau kamar mandi dan tempat-tempat sejenisnya dibaca sebelum masuk.
Karena kita dilarang membaca Al-Qur`an, berdzikir, berdo'a atau membaca Asma`ul
Husna di tempat yang kotor dan najis seperti WC.
Apabila
kita akan masuk WC atau kamar mandi, maka ucapkanlah:
[بِسْمِ
اللهِ] اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
"Dengan
nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (gangguan)
syaithan laki-laki dan syaithan perempuan." (HR. Al-Bukhariy 1/45 dan Muslim 1/283,
dan tambahan basmalah di awalnya, itu diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur,
lihat Fathul Baari 1/244)
6.
Do'a Keluar dari WC
Apabila
kita telah keluar dari WC atau kamar mandi, maka disunnahkan untuk membaca:
غُفْرَانَكَ
"(Aku
memohon) ampunan-Mu."
(HR. Abu Dawud,
At-Tirmidziy dan Ibnu Majah, An-Nasa`iy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah, lihat takhrij Zaadul Ma'aad 2/387)
7.
Dzikir Sebelum Wudhu`
Apabila
kita mau berwudhu` maka bacalah:
بِسْمِ اللهِ
"Dengan
nama Allah." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad,
lihat Irwaa`ul Ghaliil 1/122)
8.
Dzikir Setelah Selesai Wudhu`
Apabila
selesai dari wudhu` maka disunnahkan bagi kita untuk membaca:
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ
"Aku
bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah
satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad
adalah hamba dan utusan-Nya."
(HR. Muslim 1/209)
Atau
ditambah dengan membaca:
اللَّّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ
التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
"Ya
Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku
termasuk orang-orang yang selalu bersuci." (HR. At-Tirmidziy 1/78, lihat Shahih At-Tirmidziy 1/18)
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan keutamaannya, "Tidaklah
salah seorang dari kalian berwudhu` lalu menyempurnakan wudhu`nya kemudian
mengucapkan, "Aku bersaksi ... ." kecuali akan dibukakan untuknya
delapan pintu surga, dia akan masuk dari pintu manapun yang dia sukai."
(HR. Muslim 1/209)
9.
Dzikir Keluar dari Rumah
Apabila
kita keluar dari rumah maka disunnahkan untuk membaca:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ،
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
"Dengan
nama Allah, aku hanya bertawakkal kepada Allah. Dan tidak ada daya dan kekuatan
kecuali dengan pertolongan Allah."
(HR. Abu Dawud 4/325 dan
At-Tirmidziy 5/490, lihat Shahih
At-Tirmidziy 3/151)
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ
أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ،
أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيْهِ
"Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu (jangan sampai) aku tersesat atau disesatkan,
tergelincir atau digelincirkan, berbuat zhalim atau dizhalimi, berbuat kebodohan
atau dibodohi." (HR. Ash-haabus Sunan, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/152 dan Shahih Ibnu Majah 2/336)
10.
Dzikir Masuk Rumah
Berkata
Al-Imam An-Nawawiy, "Disukai bagi seseorang apabila masuk ke rumahnya
untuk mengucapkan bismillaah dan memperbanyak berdzikir kepada Allah
serta mengucapkan salam. Sama saja, apakah di rumah ada orang ataupun
tidak."
Hal
ini berdasarkan firman Allah Ta'ala,
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا
فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً
طَيِّبَةً
"Maka
apabila kalian memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini), hendaklah kalian
memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada diri
kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi
baik."
(An-Nuur:61)
Dan
berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Anas
bin Malik radhiyallahu 'anhu, "Wahai anakku! Apabila kamu masuk
ke keluargamu maka ucapkanlah salam! Yang akan menjadi berkah bagimu dan bagi
keluargamu." (HR.
At-Tirmidziy no.2841, hadits hasan dengan syawahidnya, lihat Shahih Kitab Al-Adzkaar wa Dha'iifuh
1/101).
Demikian
juga sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Apabila
seseorang masuk ke rumahnya, lalu berdzikir kepada Allah (menyebut nama Allah)
ketika memasukinya dan ketika makan, maka berkatalah syaithan, "Tidak
ada tempat menginap (bermalam) bagi kalian (yakni teman-temannya dari bangsa
jin) dan tidak ada makan malam." Dan apabila dia masuk (ke rumahnya)
lalu tidak menyebut nama Allah ketika memasukinya, maka berkatalah syaithan,
"Kalian mendapatkan tempat menginap." Dan apabila dia tidak
menyebut nama Allah ketika makan, maka berkatalah syaithan, "Kalian
mendapatkan tempat menginap dan makan malam." (HR.
Muslim no.2018 dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu
'anhu).
Adapun
do'a masuk rumah dengan lafazh, "Bismillaahi Walajnaa wa Billaahi
Kharajnaa, ... ." maka ini adalah hadits dha'if sebagaimana dikatakan
oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dan Asy-Syaikh Salim. Lihat Shahih Kitab
Al-Adzkaar wa Dha'iifuh 1/101-103.
11.
Do'a Masuk Masjid
Apabila
masuk masjid, maka kita disunnahkan untuk membaca shalawat dan salam kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam serta membaca do'a. Bacaannya sebagai
berikut:
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ
وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ
"Aku
berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dan dengan Wajah-Nya Yang Maha Mulia
serta dengan Kekuasaan-Nya Yang Abadi dari (gangguan) syaithan yang
terkutuk." (HR. Abu Dawud, lihat Shahiihul Jaami' no.4591)
بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
"Dengan
nama Allah, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu." (HR. Ibnus Sunniy no.88, Abu Dawud
1/126 dan Muslim 1/494)
12.
Do'a Keluar dari Masjid
Apabila
keluar dari masjid hendaklah kita mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ،
اللَّهُمَّ اعْصِمْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
"Dengan
nama Allah, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
akan karunia-Mu. Ya Allah, peliharalah aku dari (gangguan) syaithan yang
terkutuk." (Lihat keterangan do'a no.11, lafazh
do'a terakhir dikeluarkan oleh Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 1/129)
13.
Dzikir-Dzikir Adzan
(1).
Membaca seperti apa yang diucapkan muadzdzin kecuali pada kalimat "hayya
'alash shalaah" dan "hayya 'alal falaah" maka
mengucapkan: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ. (HR.
Al-Bukhariy 1/152 dan Muslim 1/288)
(2).
Mengucapkan:
وَأَنَا أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً، وَبِالإِسْلاَمِ
دِيْنًا
"Aku
bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, tidak ada
sekutu bagi-Nya, dan bahwasanya Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya. Aku
ridha Allah sebagai Rabb, aku ridha Muhammad sebagai Rasul dan aku ridha Islam
sebagai agamaku."
(HR. Muslim 1/290)
Dzikir
ini diucapkan setelah muadzdzin mengucapkan tasyahhud (dua kalimat syahadat:
asyhadu allaa ilaaha illallaah, asyhadu anna muhammadar rasuulullaah). (HR. Ibnu Khuzaimah 1/220)
(3).
Bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah selesai
menjawab adzan (yakni setelah muadzdzin selesai adzan). (HR. Muslim 1/288)
(4).
Berdo'a setelah selesai menjawab adzan:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ
التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ
وَالْفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ
"Ya
Allah, Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini dan Rabb shalat yang ditegakkan
ini. Berilah kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam wasilah (kedudukan
dan derajat yang mulia) dan keutamaan, dan bangkitkanlah dia pada kedudukan
yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya."
Tentang
keutamaannya maka disebutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
"Barangsiapa yang mengucapkan do'a ini ketika (selesai) mendengar
adzan, maka halal baginya syafa'atku pada hari kiamat". (HR. Al-Bukhariy 1/152 no.614)
Suatu
keutamaan yang besar! Selayaknya bagi kita untuk tidak melewatkannya. Ketika
mendengar seruan adzan maka konsentrasikanlah untuk menjawabnya. Jangan
tersibukkan oleh urusan lain kecuali urusan yang sifatnya darurat. Setelah
selesai adzan, berdo'alah dengan do'a tersebut, niscaya di hari kiamat kita
akan mendapatkan syafa'atnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Disebutkan
bahwa salah seorang 'ulama besar abad ini sedang menerima telepon. Ketika
terdengar seruan adzan, beliau rahimahullah mengatakan kepada sang penelpon, "Maaf,
saya akan menjawab adzan dulu, nanti pembicaraannya dilanjutkan lagi."
Suatu
tauladan yang mulia yang patut untuk ditiru. Adapun tambahan "innaka
laa tukhliful mii'aad" adalah tambahan yang syaadz (menyelisihi
hadits yang lebih shahih), lihat Al-Kalimuth Thayyib dengan takhrijnya
oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dan lainnya.
(5).
Berdo'a untuk dirinya antara adzan dan iqamah, karena sesungguhnya berdo'a
ketika itu tidak akan ditolak. (HR.
Abu Dawud, At-Tirmidziy dan Ahmad, lihat Irwaa`ul
Ghaliil 1/262)
14.
Dzikir-Dzikir Menjelang Tidur
(1).
Mengumpulkan kedua telapak tangannya kemudian meniup keduanya lalu membaca
surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas. Kemudian mengusap badannya semampunya
dengan kedua tangannya, dimulai dari kepalanya, wajahnya dan bagian depan dari
badannya. Hal ini dilakukan tiga kali. (HR.
Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 9/62 dan Muslim 4/1723)
(2).
Membaca ayat kursi. Barangsiapa yang membacanya ketika dia merebahkan dirinya
di tempat tidurnya maka sesungguhnya akan senantiasa ada baginya dari sisi
Allah yang akan menjaganya dan syaithan tidak akan mendekatinya sampai subuh. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii
4/487)
(3).
Membaca surat Al-Baqarah:285-286 (dua ayat terakhir). Barangsiapa yang membaca
dua ayat ini pada malam hari maka dua ayat ini akan mencukupinya. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii
9/94 dan Muslim 1/554)
(4).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila
salah seorang dari kalian bangkit dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi
maka kibasilah (bersihkanlah) tempat tidurnya tersebut dengan ujung
kain/sarungnya tiga kali dan sebutlah nama Allah. Karena sesungguhnya dia tidak
tahu apa yang menggantinya setelah dia meninggalkannya. Dan apabila dia
berbaring (hendak tidur) maka ucapkanlah:
بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ،
وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ
أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
"Dengan
nama-Mu, Ya Tuhanku, aku meletakkan lambungku, dan dengan nama-Mu pula aku
mengangkatnya. Maka jika Engkau menahan jiwaku (ruhku) maka rahmatilah dia. Dan
jika Engkau melepaskannya maka jagalah dia dengan sesuatu yang Engkau jaga
dengannya hamba-hamba-Mu yang shalih." (HR.
Al-Bukhariy 11/126 dan Muslim 4/2084)
(5).
Membaca:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِيْ
وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا
فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا، اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
الْعَافِيَةَ
"Ya
Allah, sesungguhnya Engkau telah menciptakan jiwaku (ruhku) dan Engkaulah yang
mewafatkannya. Milik Engkaulah mati dan hidupnya. Jika Engkau menghidupkannya
maka jagalah dia dan jika Engkau mematikannya maka ampunilah dia. Ya Allah,
sesungguhnya aku meminta kepada-Mu keselamatan." (HR. Muslim 4/2083 dan Ahmad 2/79, dan
lafazh hadits ini miliknya)
(6).
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila ingin tidur maka beliau
meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya kemudian membaca:
اللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ
تَبْعَثُ عِبَادَكَ
"Ya
Allah, lindungilah aku dari 'adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan
hamba-hamba-Mu."
Dibaca tiga kali. (HR.
Abu Dawud 4/311 dan ini lafazhnya, lihat Shahih
At-Tirmidziy 3/143)
(7).
Membaca:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ
وَأَحْيَا
"Dengan
nama-Mu, Ya Allah, aku mati dan aku hidup." (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii
11/113 dan Muslim 4/2083)
(8).
Membaca Subhaanallaah 33x, Alhamdulillaah 33x dan Allaahu
Akbar 34x. Barangsiapa yang mengucapkannya ketika merebahkan diri di tempat
tidurnya maka hal ini lebih baik baginya daripada seorang pembantu. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii
7/71 dan Muslim 4/2091)
(9).
Membaca:
اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ
السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ
الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ،
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ، أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ اللَّهُمَّ
أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْء، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ
شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ
فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
"Ya
Allah, Rabbnya langit yang tujuh dan Rabbnya 'arsy yang agung. Rabb kami dan
Rabbnya segala sesuatu, Yang membelah biji-bijian dan biji kurma. Yang
menurunkan Taurat, Injil dan Al-Qur`an. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan
segala sesuatu. Engkaulah Yang memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkaulah Yang
Awwal maka tidak ada sesuatu pun yang sebelum-Mu. Dan Engkaulah Yang Akhir maka
tidak ada sesuatu pun yang setelah-Mu. Dan Engkaulah Yang Zhahir (Maha Tinggi)
maka tidak ada sesuatu pun yang ada di atas-Mu. Dan Engkaulah Yang Bathin (Maha
Dekat) maka tidak ada sesuatu pun yang lebih dekat daripada-Mu. (Ya Tuhanku)
lunasilah hutang kami dan cukupilah kami dari kemiskinan." (HR. Muslim 4/2084)
(10).
Membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا
وَسَقَانَا، وَكَفَانَا، وَآوَانَا، فَكَمْ مِمَّنْ لاَ كَافِيَ لَهُ وَلاَ
مُؤْوِيَ
"Segala
puji hanya bagi Allah yang telah memberi kami makan, dan yang telah memberi
kami minum, yang telah mencukupkan kami dan yang telah melindungi kami. Karena
berapa banyak orang yang tidak mempunyai yang mencukupinya dan yang
melindunginya." (HR. Muslim 4/2085)
(11).
Membaca:
اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ
وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ
نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى
نَفْسِيْ سُوْءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
"Ya
Allah, Yang mengetahui perkara ghaib dan yang nampak, Pencipta langit dan bumi,
Rabbnya segala sesuatu dan Yang memilikinya. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada
yang berhak diibadahi kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan
diriku dan dari kejahatan syaithan dan sekutunya. Dan jangan sampai aku
menjerumuskan diriku ke dalam kejelekan atau menimpakannya kepada seorang
muslim." (HR. Abu Dawud 4/317 dan At-Tirmidziy,
lihat Shahih At-Tirmidziy
3/142)
(12).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika kamu
ingin pergi ke tempat tidur maka berwudhu`lah sebagaimana kamu berwudhu` untuk
shalat. Kemudian berbaringlah di sebelah sisimu yang kanan lalu ucapkanlah:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ
إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْكَ،
وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ
وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إٍلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ
وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
"Ya
Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu dan aku memasrahkan urusanku kepada-Mu.
Dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu,
dalam keadaan harap dan cemas hanya kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan
menyelamatkan diri dari (siksa)Mu kecuali hanya kepada-Mu. Aku beriman kepada
kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan (aku beriman) kepada Nabi-Mu yang telah
Engkau utus."
Rasulullah
menyatakan kepada orang yang mengucapkan do'a ini: "Jika kamu mati maka
kamu mati di atas fithrah (Islam)." (HR.
Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 11/113 dan Muslim 4/2081)
(13).
Membaca surat As-Sajdah dan Al-Mulk. (HR.
At-Tirmidziy dan An-Nasa`iy, lihat Shahiihul
Jaami' 4/255)
Do'a-do'a
menjelang tidur ini jika tidak mampu dibaca semua maka bacalah semampunya.
15.
Do'a ketika Berbolak-balik (di Pembaringan) di Malam Hari
Ketika
kita sedang tidur di malam hari kemudian badan kita berbolak-balik ke kanan dan
ke kiri, maka hendaklah kita mengucapkan:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْوَاحِدُ
الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ
الْغَفَّارُ
"Tidak
ada yang berhak diibadahi kecuali Allah, Yang Esa lagi Maha Perkasa. Rabbnya
langit dan bumi serta semua yang ada di antara keduanya, Dzat Yang Maha Mulia
lagi Maha Pengampun."
(HR. Al-Hakim, lihat Shahiihul Jaami' 4/213)
16.
Do'a ketika Tersentak dalam Tidur dan Orang yang Dihinggapi Rasa Kesepian
Hendaklah
dia membaca:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ
التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ
الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنَ
"Aku
berlindung dengan kalimat (firman) Allah yang sempurna dari kemurkaan dan
siksaan-Nya serta dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari bisikan-bisikan
syaithan, serta apabila mereka datang (yakni berlindung dari kedatangan mereka
dari kalangan syaithan)."
(HR. Abu Dawud 4/12, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/171)
17. Amalan
dan Do'a ketika Melihat Mimpi Buruk dan Mimpi Kosong (Mimpi yang Tidak Bisa
Ditafsirkan)
1.
Hendaklah
dia meludah ringan ke arah kirinya tiga kali. Berlindung kepada Allah dari
godaan syaithan dan (berlindung) dari kejelekan apa yang dilihatnya, tiga kali.
(HR. Muslim 4/1772, 1773)
2.
Tidak
menceritakannya kepada siapapun. (HR.
Muslim 4/1772)
3.
Mengubah/Berpindah
dari posisi tidur sebelumnya. (HR.
Muslim 4/1773)
4.
Hendaklah
dia bangkit untuk melakukan shalat kalau dia mau. (HR.
Muslim 4/1773)
18. Dzikir-Dzikir
ketika Bangun Tidur
Ketika
bangun tidur hendaklah kita membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا
بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
"Segala
puji hanya bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan
hanya kepada-Nya (kami) dikumpulkan." (HR.
Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 11/113 dan Muslim 4/2083)
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ. سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ
أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ،
رَبِّ اغْفِرْلِيْ
"Tidak
ada yang berhak diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan milik-Nya segala puji dan Dia Maka Kuasa atas
segala sesuatu. Maha Suci Allah, dan segala puji hanya milik Allah, dan tidak
ada yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan Allah Maha Besar. Dan tidak ada
daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha
Agung. Ya Tuhanku, ampunilah aku."
Siapa
yang mengucapkannya maka akan diampuni (dosa-dosanya), dan jika berdo'a maka
akan dikabulkan dan jika dia bangkit lalu berwudhu` kemudian shalat maka akan
diterima shalatnya. (HR.
Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 3/39 dan lainnya)
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ
فِيْ جَسَدِيْ وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ
"Segala
puji hanya bagi Allah yang telah memberi keselamatan kepadaku dalam jasadku dan
yang telah mengembalikan ruhku kepadaku dan yang telah mengizinkanku untuk
berdzikir/mengingat-Nya."
(HR. At-Tirmidziy 5/473,
lihat Shahih At-Tirmidziy
3/144)
Dan
membaca surat Aali 'Imraan:190-200. (HR.
Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 8/237 dan Muslim 1/530)
19.
Do'a Sesudah Tasyahhud Akhir Sebelum Salam
Sesudah
tasyahhud akhir sebelum salam terdapat do'a-do'a yang dianjurkan untuk kita
baca. Di antaranya:
(1).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila
salah seorang dari kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah
perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu mengucapkan:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا
وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari
siksa kubur, dari fitnahnya (cobaan) hidup dan mati, dan dari kejahatan
fitnahnya Al-Masih Ad-Dajjal."
(HR. Al-Bukhariy 2/102
no.1377 dan Muslim 1/412 no.588 dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, lafazh ini milik Muslim)
Bahkan
sebagian 'ulama mewajibkan membaca do'a ini (do'a minta perlindungan dari empat
perkara: neraka jahannam; siksa kubur; fitnah hidup dan mati; dan fitnah
Al-Masih Ad-Dajjal) setelah tasyahhud akhir sebelum salam. Mereka berdalil
dengan hadits ini di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
memerintahkannya. (Lihat
Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal.182-183)
Al-Imam
Muslim berkata, "Telah sampai (khabar) kepadaku bahwasanya Thawus
(muridnya Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu) berkata kepada anaknya, "Apakah
engkau membaca do'a ini di dalam shalatmu?" Dia menjawab,
"Tidak." Maka berkatalah bapaknya, "Ulangilah shalatmu!"
(Lihat
Shahih Muslim no.590)
Untuk
itu janganlah kita meninggalkan do'a ini di dalam shalat kita yakni setelah
selesai dari tasyahhud akhir.
(2).
Dari 'A`isyah radhiyallaahu 'anhaa bahwasanya Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam di dalam shalatnya membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung
kepada-Mu dari fitnahnya Al-Masih Ad-Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari
fitnahnya hidup dan mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
(berbuat) dosa dan (terlilit) hutang."
Berkatalah
'A`isyah, "Maka ada seseorang yang berkata, "Betapa banyaknya
(seringnya) engkau meminta perlindungan dari hutang, wahai Rasulullah!"
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya
seseorang apabila berhutang, ketika dia berbicara maka dia berdusta dan ketika
berjanji maka dia menyelisihi." (HR. Al-Bukhariy 1/202
no.832 dan Muslim 1/412 no.589)
Hal
ini dikarenakan ketika orang yang mempunyai hutang ditagih, dia mengatakan,
"Nanti akan saya bayar besok." Ketika besoknya didatangi dia
mengatakan, "Maaf, saya belum punya uang, pekan depan saja.", dan
seterusnya.
(3).
Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ
ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ
مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang
banyak. Dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau, maka ampunilah
aku dengan ampunan dari sisi-Mu, serta rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (HR.
Al-Bukhariy 8/168 dan Muslim 4/2078)
(4).
Membaca do'a:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا
قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ،
وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُأَخِّرُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
"Ya
Allah, ampunilah dosa-dosaku yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan,
yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, juga yang aku melampaui batas dan
apa-apa yang Engkau ketahui dariku. Engkaulah Yang Mendahulukan dan Engkaulah
Yang Mengakhirkan. Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau." (HR.
Muslim 1/534)
(5).
Membaca do'a:
اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ
وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Ya
Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan
beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya." (HR.
Abu Dawud 2/86, An-Nasa`iy 3/53 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy di
dalam Shahih Abu Dawud 1/284)
(6).
Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ
إِلَى أَرْذَلِ الْعُمْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ
الْقَبْرِ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, dan aku
berlindung kepada-Mu dari sifat penakut/pengecut. Dan aku berlindung kepada-Mu
dari dikembalikan kepada umur yang paling rendah. Dan aku berlindung kepada-Mu
dari fitnahnya dunia dan siksa kubur." (HR. Al-Bukhariy bersama
Fathul Baarii 6/35)
(7).
Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu surga dan aku berlindung kepada-Mu
dari neraka." (HR.
Abu Dawud, lihat Shahih Ibnu Majah 2/328)
(8).
Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ يَا
أَللهُ بِأَنَّكَ الْوَاحِدُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ
يُوْلَدْ وَلْمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، أَنْ تَغْفِرَ لِيْ ذُنُوْبِيْ
إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu Ya Allah, bahwasanya Engkaulah Yang
Esa lagi Tunggal, Tempat bergantung. Yang tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya. (Aku mohon)
agar Engkau mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang."
(HR.
An-Nasa`iy dengan lafazhnya 3/52, Ahmad 4/338 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh
Al-Albaniy di dalam Shahih An-Nasa`iy 1/280)
(9).
Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنَّ
لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ،
الَمَنَّانُ، يَا بَدِيْعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ
وَالْإِكْرَامِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bahwasanya segala puji hanya
untuk-Mu, tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau satu-satunya, tidak
ada sekutu bagi-Mu. (Engkau) Yang Maha Pemberi anugerah. Wahai Pencipta langit
dan bumi. Wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Wahai Yang Maha
Hidup, Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu
surga dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka." (HR.
Ash-Haabus Sunan, lihat Shahih Ibnu Majah 2/329)
(10).
Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
بِأَنِّيْ أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْأَحَدُ
الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا
أَحَدٌ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, bahwasanya aku bersaksi bahwa Engkau,
Engkaulah Allah, tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau. Yang Esa,
Tempat bergantung, yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak
ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya." (HR. Abu Dawud 2/62,
At-Tirmidziy 5/515, Ibnu Majah 2/1267 dan Ahmad 5/360, lihat Shahih
At-Tirmidziy 3/163 dan Shahih Ibnu Majah 2/329)
(11).
Membaca do'a:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ بَعْدُ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa-apa yang aku
lakukan dan dari kejelekan apa-apa yang belum aku lakukan." (HR.
An-Nasa`iy dengan sanad shahih, Ibnu Abi 'Ashim di dalam As-Sunnah 370 dengan
tahqiq Asy-Syaikh Al-Albaniy)
(12).
Membaca do'a:
اللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرًا
"Ya
Allah, hisablah aku dengan hisab yang ringan." (HR.
Ahmad, Al-Hakim dan beliau menshahihkannya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy,
lihat Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal.184)
Bacalah
do'a-do'a ini semampu kita. Karena di antara waktu yang mustajabah adalah
berdo'a setelah tasyahhud akhir sebelum salam. Do'a-do'a ini pun bisa dibaca
pada saat sujud. (Lihat
Shifatu Shalaatin Nabiy shallallahu 'alaihi wa sallam hal.183)
20.
Do'a Melunasi Hutang
Apabila
kita mempunyai hutang apalagi hutang yang sifatnya melilit, maka hendaklah kita
memperbanyak membaca do'a-do'a berikut:
اللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ
حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
"Ya
Allah, cukupkanlah aku dengan apa-apa yang Engkau halalkan dari apa-apa yang
Engkau haramkan. Dan kayakanlah (cukupkanlah) aku dengan karunia-Mu dari segala
sesuatu selain Engkau."
(HR.
At-Tirmidziy 5/560, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/180)
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ
الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keresahan dan kesedihan,
kelemahan dan sikap malas, kekikiran dan sikap penakut serta dililit hutang dan
dikalahkan lawan."
(HR.
Al-Bukhariy 7/158)
21.
Do'a ketika Takut kepada Suatu Kaum
Apabila
kita merasa takut akan kejahatan suatu kaum atau orang tertentu seperti para
preman dan yang sejenisnya, maka hendaklah kita membaca:
اللَّهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ
"Ya
Allah, cukupkanlah aku dari (gangguan) mereka dengan apa yang Engkau
kehendaki." (HR.
Muslim 4/2300)
22.
Do'a untuk Orang Sakit ketika Mengunjunginya
Ketika
kita mengunjungi orang yang sakit, hendaklah membaca:
لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
"Tidak
apa-apa, (sakit ini) sebagai pembersih (dosa-dosa), insya Allah." (HR.
Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 10/118)
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ
الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
"Aku
memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb 'Arsy yang agung, agar
menyembuhkanmu." (HR.
Abu Dawud dan At-Tirmidziy, lihat Shahih At-Tirmidziy 2/210 dan Shahiihul
Jaami' 5/180)
Tentang
keutamaan do'a ini, dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
"Tidak ada seorang hamba yang muslim yang menjenguk orang yang sakit
yang belum datang ajalnya, lalu dia mengucapkan do'a ini sebanyak tujuh kali
kecuali dia akan sembuh." (Idem)
Inilah
beberapa sunnah berupa do'a-do'a yang selayaknya untuk dibaca dan diamalkan.
Masih banyak do'a ataupun sunnah-sunnah lainnya.
Semoga
Allah selalu membimbing kita ke jalan yang lurus dan memberikan taufiq-Nya
kepada kita semua sehingga bisa melaksanakan apa-apa yang dicintai dan
diridhai-Nya. Aamiin. Wallaahu A'lam.
Maraaji': Shifatu Shalaatin Nabiy
shallallahu 'alaihi wa sallam karya Asy-Syaikh Al-Albaniy, Hishnul
Muslim min Adzkaaril Kitaab was Sunnah karya Asy-Syaikh Sa'id bin 'Ali bin
Wahf Al-Qahthaniy, dan Shahih Muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!