Kalau kita ini sering
membaca perbuatan dan hal-hal yang bisa membatalkan shalat, bukan berarti kita
tidak diijinkan melakukan perbuatan yang bisa membatalkan shalat. Misal saja
dalam keadaan darurat dan saat perang.
Memang banyak hal yang
dianggap membatalkan shalat atau dianggap tidak boleh dilakukan dalam shalat
padahal ternyata hal-hal tersebut boleh dilakukan.
Hal-hal yang diperbolehkan oleh syari’at ISLAM untuk
dilakukan ketika shalat dan perbuatan yang tidak membatalkan shalat
1. Mencegah orang yang hendak lewat
di depannya ketika shalat.
Ketika sedang shalat, diperbolehkan
menjulurkan tangan untuk menghalangi orang yang hendak melintas di depan kita.
Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW dari Abu Sa’id al-Khudri:
إذا صلى أحدكم إلى شيء يستره من
الناس, فأراد أحد أن يجتاز بين يديه فليدفعه, فإن أبى فليقاتله فإنما هو شيطان
"Jika seseorang diantara kalian
shalat menghadap sesuatu yang membatasinya dengan manusia, kemudian seseorang
hendak lewat di antara kedua tangannya (di hadapannya) maka cegahlah orang itu.
Jika dia menolak (masih tetap ingin lewat), maka perangilah dia karena
sesungguhnya dia adalah setan."
2. Membunuh ular, kalajengking, dan
hewan lain yang membahayakan ketika shalat.
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله
عليه و سلم ((أمر بقتل الأسودين في الصلاة: العقرب والحية
Dari Abu Hurairah, "Bahwasanya
Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuh dua hewan yang berwarna hitam
ketika shalat: yaitu kalajengking dan ular."
3. Menggendong anak kecil ketika
shalat.
فعن أبي قتادة ((أن رسول الله صلى
الله عليه و سلم كان يصلي و هو حامل أمامة بنت زينب بنت رسول الله صلى الله عليه و
سلم فإذا سجد وضعها و إذا قام حملها
Dari Abu Qatadah, "Bahwasanya
Rasulullah SAW pernah shalat dan dia menggendong Umamah binti Zainab binti
Rasulullah SAW. Ketika sujud beliau meletakkannya dan ketika berdiri beliau
menggendongnya lagi."
4. Sedikit berjalan karena ada
kebutuhan.
فعن عائشت قالت: كان رسول الله صلى
الله عليه و سلم يصلي في البيت, و الباب عليه مغلق, فجعت فاستفتحت فمشى ففتح لي,
ثم رجع إلى مصلاه, ووصفت أن الباب في القبلة
Dari ‘Aisyah, dia berkata,
"Rasulullah SAW pernah shalat di rumah, dan pintu dalam keadaan terkunci.
Kemudian aku datang dan meminta dibukakan pintu, lalu Rasulullah berjalan dan
membukakan pintu untukku. Kemudian beliau kembali ke tempat shalatnya, dan aku
mengetahui bahwasanya pintu berada di arah kiblat."
5. Memindahkan kaki orang yang tidur
karena ada kebutuhan.
عن عائشة قالت: ((كنت أمد رجلي في
قبلة النبي صلى الله عليه و سلم و هو يصلي, فإذا سجد غمزني, فإذا قام مددتها
Dari ‘Aisyah, dia berkata: "Aku
pernah meluruskan kakiku di arah kiblat nabishallallahu ‘alaihi wa sallam
ketika beliau sedang shalat. Jika beliau sujud, beliau memindahkan kakiku, dan
jika beliau berdiri aku meluruskan kakiku lagi."
6. Mengerjakan shalat dengan memakai
sandal.
Dari Sa’id bin Yazid, Dia berkata:
"Aku pernah bertanya kepada Anas bin Malik, “Apakah Rasulullah SAW pernah
mengerjakan shalat dengan mengenakan sepasang sandal?" Dia menjawab, 'Ya'."
An-Nawawi menjelaskan, pada hadits
ini terdapat keterangan mengenai dibolehkannya shalat dengan memakai sandal dan
khuf selama diyakini kebersihannya dari najis.
7. Melepas sandal atau semacamnya
ketika shalat karena ada kebutuhan.
عن أبي سعيد الخدري قال: ((بينما رسول
الله صلى الله عليه و سلم يصلي بأصحابه إذا خلع نعليه فوضعهما عن يساره فلما رأى
ذلك القوم ألقوانعالهم….
Dari Abu Sa’id al-Khudri, dia
berkata: "Suatu ketika Rasulullah SAW shalat bersama para sahabatnya,
tiba-tiba beliau melepas kedua sandalnya kemudian meletakkan keduanya di
sebelah kiri beliau. Ketika para sahabat melihatnya, mereka pun langsung
melepaskan sandal-sandal mereka …."
8. Meludah pada
baju atau sapu tangan/tissue.
عن جابر عن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال: ((إنأحدكم إذا قام يصلي فإن الله تبارك و تعال قبل وجهه, فلا يبصقن قبل وجهه ولا عن يمينه, وليبصق عن يساره تحت رجله اليسرى فإن عجلت به بادرت فليقل بثوبه هكدا)) ثم طوى ثوبه بعده على بعض
Dari Jabir dari
Rasulullah SAW, Beliau berkata: "Sesungguhnya jika seseorang di antara
kalian berdiri untuk mengerjakan shalat, maka sesungguhnya Allah tabaraka wa
ta’ala berada di hadapannya. Maka janganlah meludah ke arah depan dan jangan
pula ke arah kanan, akan tetapi meludahlah ke arah kiri di bawah kaki kirinya.
Jika tergesa-gesa dengannya (tidak bisa menahan ludahnya) maka meludahlah di
bajunya seperti ini."
9. Memperbaiki baju
dan menggaruk badan ketika shalat.
فعن جرير الضبي قال: ((كان علي إذا قام في الصلاة وضع يمين علي رسغ يساره, ولا يزال كذلك حتى يركع إلا أن يصلح ثوبه أو يحك جسده
Dari Jarir adh-Dhabbi,
dia berkata: "Ali jika berdiri di dalam shalat, dia meletakkan tangan
kanannya di pergelangan tangan kirinya, dan senantiasa seperti itu hingga ia
ruku’ kecuali jika ia memperbaiki bajunya atau menggaruk badannya."
10. Bertasbih bagi
laki-laki dan bertepuk tangan bagi perempuan jika terjadi kelupaan di dalam
shalat.
لقوله النبي صلى الله عليه و سلم: ((… من نابه شيء في صلاته فليسبح, فإنه إذا سبح التفت إليه, وإنها التصفيح للنساء
Sesuai dengan hadits
Rasulullah SAW: "… jika terjadi sesuatu di dalam shalatnya maka
bertasbihlah, maka jika ia bertasbih menolehlah (imam) kepadanya
(memperhatikannya), dan sesungguhnya bertepuk tangan adalah bagi
perempuan."
11. Melihat ke
sebelah kanan atau ke sebelah kiri karena kebutuhan.
عن جابر قال: ((اشتكى رسول الله صلى الله عليه و سلم فصلينا وراءه و هو قاعد, و أبو بكر يسمع الناس تكبيره, فالتفت إلينا فرانا قياما فأشار إلينا فقعدنا فصلينا بصلاته قعودا
Dari Jabir, dia
berkata: "Rasulullah SAW pernah mengeluh. Kami shalat di belakang beliau
dan beliau dalam keadaan duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan kepada manusia
bacaan takbirnya, maka beliau menoleh kepada kami dan melihat kami shalat dalam
keadaan berdiri, dan beliau berisyarat kepada kami, maka kami pun duduk, dan
sholat sesuai dengan sholat beliau, yaitu dalam keadaan duduk."
12. Membalas salam
dengan isyarat kepada orang yang memberi salam kepadamu.
Jika seseorang
mengucapkan salam kepadamu sedangkan kamu sedang melaksanakan shalat, maka
sudah jelas bahwasanya tidak boleh membalasnya dengan ucapan, akan tetapi boleh
membalasnya dengan isyarat menggunakan tangan.
فعن ابن عمر قال: خرج رسول الله صلى الله عليه و سلم إلى قباء يصلي فيه, فجاءته الأنصار فسلموا عليه و هو يصلي, فقلت لبلال: كيف رأيت رسول الله صلى الله عليه و سلم يرد عليهم حين كانوا يسلمون عليه و هو يصلي؟ قال: هكذا, و بسط كفه [و جعل بطنه أسفل و جعل ظهره إلى فوق]
Dari Ibnu Umar, dia
berkata: "Rasulullah SAW pernah keluar menuju masjid Quba untuk shalat di
dalamnya. Kemudian sahabat anshar datang dan memberikan salam kepada beliau
sedangkan beliau sedang shalat, maka aku berkata kepada Bilal: bagaimana engkau
melihat rasulullah membalas salam mereka ketika mereka memberikan salam kepada
beliau sedangkan beliau sedang shalat? Bilal berkata: Seperti ini, dengan
membentangkan telapak tangan beliau (beliau menjadikan telapak tangannya berada
di bawah dan menjadikan punggung tangannya ke arah atas)."
13. Mengangkat
kepala ketika sujud untuk mengecek keadaan imam ketika imam memanjangkan
sujudnya.
Jika kamu sedang
shalat berjama’ah dan imam memanjangkan sujudnya atau tidak terdengar takbir
atau semisal itu maka boleh bagimu, ketika kamu sedang sujud, untuk mengangkat
kepalamu untuk mengecek keadaan imam.
فعن عبد الله بن شداد عن أبيه قال: ((خرج علينا رسول الله صلى الله عليه و سلم في إحدى صلاتي العشاء و هو حامل حسنا أو حسينا فتقدم رسول الله صلى الله عليه و سلم فوضعه ثم كبر للصلاة فصلى, فسجد بين ظهراني صلاته سجدة أطالها, قال أبي: فرفعت رأسي و إذا الصبى على ظهر رسول الله صلى الله عليه و سلم و هو ساجد فرجعت إلى سجودي, فلما قضى رسول الله صلى الله عليه و سلم الصلاة قال الناس: يا رسول الله إك سجدت بين ظهراني صلاتك سجدة أطلتها حتى ظننا أنه قد حدث أمر, أو أنه يوحى إليك, فقال: كل ذلك لم يكن, ولكن ابنى ارتحلنى فكرهت أن أعجله حتى يقضى
Dari Abdullah bin
Syadad dari bapaknya, dia berkata: "Rasulullah SAW keluar menuju kami
dalam salah satu shalat isya sedangkan beliau menggendong Hasan atau Husain.
Kemudian Rasulullah SAW maju dan meletakkannya kemudian bertakbir untuk memulai
shalat, kemudian beliau shalat. Beliau bersujud di tengah shalatnya dengan
sujud yang panjang. Bapakku berkata: "Aku mengangkat kepalaku, ternyata
ada anak kecil di atas punggung Rasulullah SAW sedangkan beliau sedang sujud,
kemudian aku kembali bersujud."
Ketika Rasulullah SAW
telah selesai shalat, para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya engkau bersujud di tengah shalatmu dengan sujud yang panjang hingga
kami mengira bahwasanya telah terjadi sesuatu, atau bahwasanya hal tersebut
diperintahkan kepadamu, Rasulullah menjawab: Hal tersebut tidak mungkin, akan
tetapi anakku menaiki punggungku maka aku enggan untuk mempercepatnya sampai ia
selesai (menaiki punggungku)."
14. Melihat mushaf
dan membaca darinya ketika shalat sunnah karena kebutuhan.
Adapun yang dimaksud
kebutuhan seperti menghendaki memperlama berdiri dalam shalat, sedangkan ia
tidak hafal.
Maka tidak mengapa
membaca dari mushaf ketika shalat.
فعن القاسم أن ((عائشة كانت تقرأ في المصحف فتصلى في رمضان)) و قال القاسم: ((كان يؤم عائشة عبد يقرأ في المصحف
Dari al-Qasim
bahwasanya 'Aisyah pernah membaca dari mushaf ketika shalat di bulan Ramadhan.
Dan berkata al-Qasim: "Pada hari itu ‘Aisyah beribadah (shalat) dengan
membaca dari mushaf."
15. Menutup mulut
ketika menguap.
Dari Abu Sa’id
Al-Khudri dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:
إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
"Bila salah
seorang dari kalian menguap maka hendaklah dia menahan mulutnya dengan
tangannya karena sesungguhnya setan akan masuk."
16. Membetulkan
posisi seseorang yang berada di shaf dengan menariknya ke depan atau ke belakang,
atau memindahkan makmum dari kiri ke kanan.
Seperti yang dilakukan
Rasulullah SAW terhadap Ibnu Abbas, yaitu beliau memindahkannya dari sisi kiri
ke sisi kanan beliau ketika Ibnu Abbas ikut melakukan shalat malam di sebelah
beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!