Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Rabu, 19 Februari 2014

Kisah Syeikh Abdul Qadir Al Jaelani Tentang Iblis Yang Mengaku Sebagai Tuhan

Ada berjuta-juta cara iblis untuk menggoda manusia, salah satunya adalah mengaku sebagai Tuhan, seperti yang pernah dilakukan oleh iblis kepada para murid Syeikh Abdul Qadir Al-Jaelani. Beruntung saja penyamaran itu segera diketahui sehingga iblis segera diusir. Berikut kisahnya :

Suatu hari Syeikh Abdul Qadir al Jaelani dan beberapa murid-muridnya sedang dalam perjalanan di padang pasir dengan tanpa alas kaki. Padahal kondisi padang pasir waktu itu sangat panas dan para muridnya sengaja dibiarkan berjalan di depannya.

Tidak lama kemudian mereka merasa sangat haus dan kelelahan. Tiba-tiba awan muncul di atas mereka seperti sebuah payung yang melindungi mereka dari panasnya matahari. Tak lama kemudian muncul juga mata air yang memancar dan sebuah pohon kurma yang berbuah banyak dan matang.

Lalu datanglah sinar berbentuk bulat, lebih terang dari matahari dan berdiri berlawanan arah dengan arah matahari.

“Wahai para murid Abdul Qadir, aku adalah Tuhan kalian. Makan dan minumlah karena telah aku halalkan bagi kalian apa yang aku haramkan bagi orang lain,” kata suara tersebut.

Para murid itu berlari ke arah mata air untuk meminumnya, dan ke arah pohon kurma untuk memakan buahnya. Akan tetapi Syeikh Abdul Qadir mencegahnya, lantas ulama Tasawuf itu berteriak,
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk,” ucapnya waktu itu.
Awan, sinar, mata air, dan pohon kurma semuanya langsung hilang. Akan tetapi suara misterius itu masih ada dan terus mengganggu.
“Bagaimana kamu tahu bahwa itu aku?” kata suara yang sejatinya adalah iblis itu.
“Iblis yang terkutuk yang telah dikeluarkan Allah Swt dari rahmat-Nya bahwa firman Allah Swt bukan dalam bentuk suara yang dapat didengar oleh telinga ataupun datang dari luar.
Lebih lagi aku tahu bahwa hukum Allah Swt tetap dan ditujukan kepada semua.
Allah Swt tidak akan mengubahnya ataupun membuat yang haram menjadi halal bagi siapa yang dikasihi-Nya,” kata Syeikh Abdul Qadir.
“Wahai Abdul Qadir, aku telah membodohi tujuh puluh nabi dengan tipuan ini. Pengetahuanmu begitu luar biasa dan kebijakanmu lebih besar daripada nabi-nabi itu,” jawab iblis.
“Hanya sekian banyak orang-orang bodoh saja yang menjadi pengikutmu. AKu berlindung darimu kepada Tuhan-Ku Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Karena bukanlah pengetahuanku ataupun kebijakanku yang menyelamatkanku darimu, tetapi hanya dengan rahmat dari Tuhanku,” bentak Syeikh Abdul Qadir.

Setelah Iblis mengaku menyerah menggoda Syeikh Abdul Qadir, ia langsung menghilang menjauh dari ulama yang terkenal itu.

Namun demikian iblis tidak akan putus asa dan berhenti menggoda manusia. Semua yang digoda iblis akan terpengaruh kecuali orang-orang yang ikhlas dalam beribadah.
Bahkan iblis sendiri takut kepada Rasulullah Saw, terbukti iblis mengungkapkan cara-caranya menggoda manusia kepada nabi yang paling akhir itu.

Ketetapan Allah Swt telah diberikan melalui Nabi Akhir zaman, Nabi dan Rasul terakhir yang hidup di bumi ini, Nabi Muhammad Saw, pembawa risalah terakhir, dan ketetapan itu tidak akan dirubah hingga hari kiamat, sungguh tak masuk akal bila ada yang manghalalkan yang haram dan begitu juga sebaliknya.


Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!