Semoga bermanfaat dan memperbaiki bacaan Al-Quran kita. 🙏
La Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyil Adzim - Semoga Jalan Kami Jalan Fisabilillah - (Insya Allah)
Cari Berkah
Tampilkan postingan dengan label Multimedia Hidayah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Multimedia Hidayah. Tampilkan semua postingan
Jumat, 25 Juli 2025
Selasa, 18 Maret 2025
[Sejarah Islam] Cahaya di balik Pedang Umar bin Khattab, Kisah Sang FAARUUQ, Dari Musuh menjadi Perisai Islam
Di jantung kota Mekkah, di tengah hiruk-pikuk kehidupan, hiduplah seorang pria yang dikenal karena keberaniannya, Umar bin Khattab. Ia adalah sosok yang tak pernah ragu dalam bertindak, dihormati oleh banyak orang, tetapi juga ditakuti karena ketegasannya. Namun, dibalik kekuatannya, Umar menyimpan kebencian yang mendalam terhadap ajaran Nabi Muhammad.
Pedang terhunus di tangannya. Ia berniat menghentikan ajaran Nabi Muhammad dengan kekerasan. Dalam perjalanannya, Umar bertemu dengan seorang sahabat Muslim, Nu'aym, yang mengetahui niat Umar.
Nu'aym, yang menyadari bahaya yang mungkin dihadapi Nabi Muhammad dan para sahabat, segera mendekati Umar. Dengan cerdik, Nu'aym mencoba menenangkan Umar. Ia berkata, "Wahai Umar, jika kau ingin menghancurkan Muhammad, pertimbangkan dulu keluargamu sendiri. Adikmu, Fatimah, dan suaminya telah memeluk Islam."
Senin, 23 Desember 2024
Jumat, 20 Desember 2024
Sabtu, 07 Desember 2024
Jumat, 06 Desember 2024
Sabtu, 02 April 2016
Jumat, 01 April 2016
Rabu, 02 Maret 2016
Selasa, 01 Maret 2016
Selasa, 02 Februari 2016
Senin, 01 Februari 2016
Kamis, 01 Oktober 2015
Minggu, 01 Maret 2015
Minggu, 01 Februari 2015
Rabu, 06 November 2013
Tidur (oleh Kiki - Pildacil Cilik)
Surah Al Furqaan 47
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ
لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا
وَالنَّوْمَ
سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ
نُشُورًا (47)
Kemudian Allah menyebutkan kekuasaan-Nya yang kedua ialah bahwa
Dia menjadikan malam itu bagi manusia bermanfaat seperti manfaatnya pakaian
yang menutup badan dan tidur seperti mati, karena seseorang di waktu tidur
tidak sadar sama sekali, dan anggota badannya berhenti bekerja dengan demikian
dia mendapat istirahat yang sempurna seperti dalam firman-Nya:
وهو الذي يتوفاكم
بالليل
Artinya:
Dan Dia lah yang menidurkan kamu di malam hari. (Q.S. Al An'am:
60)
Dan firman-Nya:
الله يتوفى الأنفس
حين موتها والتي
لم تمت في
منامها
Artinya:
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa
(orang) yang belum mati di waktu tidurnya. (Q.S. Az zumar: 42)
Minggu, 06 Oktober 2013
Hari Perhitungan Amal Manusia (oleh Bunga - Pildacil Cilik)
Berkata
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : Allah Azza wajalla akan menghisab para makhluk.
Hisab adalah ditampakkannya amalan-amalan hamba kepada-Nya pada hari kiamat.
Dan sungguh al Quran dan as Sunnah, ijma’, dan akal telah menunjukkan hal ini.
Adapun
dalam al Quran, Allah Subhanahu wata’ala berfirman, “Adapun
orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa
dengan pemeriksaan yang mudah,” (al Insyiqaaq: 7-8)
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan
berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia
akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala
(neraka).” (al Insyiqaaq: 10-12)
Adapun
dalam as Sunnah maka telah tsabit dari nabi Shallallahu’alaihi wasallam
bahwasanya Allah Subhanahu wata’ala akan menghisab para makhluk. Adapun ijma’
maka sesungguhnya telah sepakat di antara semua umat, bahwasanya Allah
Subhanahu wata’ala akan menghisab para makhluk. Adapun dalam akal maka sangat
jelas karena sesungguhnya kita telah diberi beban syari’at, apakah berupa
amalan yang harus dikerjakan ataupun yang harus ditinggalkan atau yang harus
dipercayai. Maka akal dan hikmah itu menetapkan bahwa seseorang yang diberi
beban syari’at, maka sesungguhnya dia akan dihisab dan dimintai pertanggung
jawaban.
Perkataan
penulis: kholaiq, adalah jamak dari makluk, mencakup setiap makhluk. Akan
tetapi dikecualikan dari makhluk tersebut orang yang masuk surga tanpa hisab
tanpa adzab, sebagaimana hal ini tsabit dalam as shahihain: Bahwasanya nabi
Shallallahu’alaihi wasallam melihat umatnya dan bersama mereka ada 70.000 orang
yang masuk surga tanpa hisab tanpa adzab. Mereka adalah orang yang tidak pernah
minta diruqyah, tidak pernah berobat dengan kai (besi yang dipanaskan hingga
membara), tidak pernah bertathayyur (beranggapan sial dengan sesuatu yang
dilihat atau didengar) dan hanya kepada Rabbnya mereka bertawakkal
[Diriwayatkan Bukhari (6541) dan Muslim (220) dari Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu.
Hadits
selengkapnya berbunyi sebagai berikut: Husain bin Abdurrahman berkata, “Suatu
ketika aku berada di sisi Said bin Zubair, lalu ia bertanya, “Siapa diantara
kalian melihat bintang yang jatuh semalam?” Kemudian aku menjawab, “aku”
Kemudian kataku, “Ketahuilah, sesungguhnya aku ketika itu tidak sedang
melaksanakan sholat, karena aku disengat kalajengking.” Lalu ia bertanya
kepadaku, “lalu apa yang kau lakukan?” Aku menjawab, “Aku minta diruqyah” Ia
bertanya lagi, “Apa yang mendorong kamu melakukan hal itu?” Aku menjawab,
“yaitu sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Asy Sya’by kepada kami” Ia bertanya
lagi, “Dan apakah hadits yang dituturkan kepadamu itu?” Aku menjawab, “Dia
menuturkan hadits kepada kami dari Buraidah bin Hushaib,
“Tidak boleh Ruqyah kecuali karena ain atau terkena sengatan”.
Langganan:
Komentar (Atom)