Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Selasa, 07 Mei 2013

Kisah Balasan Dari Sesuap Nasi

Allah SWT memiliki sifat Ar-Rahman, yang artinya Dzat Yang Maha Pengasih.
Kasih sayang dan RahmatNya meliputi seluruh hamba-hambaNya tanpa terkecuali, baik di dunia maupun di akhirat.
Allah SWT akan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya kepada kita, juga mengasihi seluruh makhluk ciptaanNya, tanpa kecuali.
Berikut ini ada kisah yang bisa membuktikan bahwa Allah SWT Maha Pengasih.

Alkisah, pada jaman dahulu ada seorang fakir yang datang meminta-minta kepada seorang perempuan yang kebetulan sedang menyuap nasi. Maka diberikanlah sesuap makanan itu kepada si fakir.

Selang lama waktunya, akhirnya perempuan itu dikarunia seorang anak. Dan saat anak sudah mulai bisa merangkak, tiba-tiba saja bayinya dibawa lari oleh seekor macan, sehingga membuat perempuan itu sedih.

Lalu dikejarlah macam tersebut, berlari, berjalan bergantian tanpa kenal capek seraya memanggil-manggil anaknya "Anakku...anakku..."

Kemudian Allah SWT mengutus seorang malaikat, meskipun sebenarnya semua itu adalah atas Kehendak dan PengawasanNya, untuk mengejar macan itu serta mengambil bocah dari genggaman macan tersebut.

Malaikat kemudian menyerahkan bocah tersebut kepada ibunya serta berkata, "Allah SWT kirim salam untukmu. Dia berfirman: "Inilah sesuap dibalas dengan sesuap."

Minggu, 05 Mei 2013

Amar : Syahid Selepas Mengucapkan Syahadah

Suatu ketika tatkala Rasulullah s.a.w. sedang bersiap di medan perang Uhud, tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga. Seorang lelaki yang bernama Amar bin Thabit telah datang menemui Baginda s.a.w.. Dia rupanya ingin masuk Islam dan akan ikut perang bersama Rasulullah s.a.w. Amar ini berasal dari Bani Asyahali. Sekalian kaumnya ketika itu sudah Islam setelah tokoh yang terkenal Saad bin Muaz memeluk Islam. Tetapi Amar ini enggan mengikut kaumnya yang ramai itu. Keangkuhan jahiliyyah menonjol dalam jiwanya, walaupun dia orang baik dalam pergaulan. Waktu kaumnya menyerunya kepada Islam, ia menjawab, "Kalau aku tahu kebenaran yang aku kemukakan itu sudah pasti aku tidak akan mengikutnya." Demikian angkuhnya Amar.

Kaum Muslimin di Madinah pun mengetahui bagaimana keanehan Amar di tengah-tengah kaumnya yang sudah memeluk Islam. Ia terasing sendirian, hatinya sudah tertutup untuk menerima cahaya Islam yang terang benderang. Kini dalam saat orang bersiap-siap akan maju ke medan perang, dia segera menemui Rasulullah s.a.w., menyatakan dirinya akan masuk Islam malah akan ikut berperang bersama angkatan perang di bawah pimpinan Rasulullah s.a.w.  Pedangnya yang tajam ikut dibawanya.

Rasulullah s.a.w.  menyambut kedatangan Amar dengan sangat gembira, tambah pula rela akan maju bersama Nabi Muhammad s.a.w.. Tetapi orang ramai tidak mengetahui peristiwa aneh ini, kerana masing-masing sibuk menyiapkan bekalan peperangan. Di kalangan kaumnya juga tidak ramai mengetahui keIslamannya. Bagaimana Amar maju sebagai mujahid di medan peperangan. Dalam perang Uhud yang hebat itu Amar memperlihatkan keberaniannya yang luar biasa. Malah berkali-kali pedang musuh mengenai dirinya, tidak dipedulikannya. Bahkan dia terus maju sampai saatnya dia jatuh pingsan.

Rabu, 01 Mei 2013

Beberapa Penyimpangan Pengamalan Surat Al Fatihah

Banyak keutamaan Surat Al-Fatihah ini dibandingkan dengan surat yang lain dalam Al Qur'an.

Tapi sayangnya, masih banyak peyimpangan dalam mengamalkan surat ini, terutama di pulau Jawa. Maklumlah karena pulau jawa adalah basis utama dakwahnya para walisanga.

Dan sangat yakin pula, para walisanga berdakwah dengan mengislamkan penduduk jawa lewat adat istiadat, yang otomatis setiap adat pasti ada islamnya.

Hanya surat al-Fatihah saja yang menjadi salah satu rukun shalat. Tidak sah shalat bagi siapa yang tidak membaca surat Al-Fatihah.

Surat Al-Fatihah adalah surat ruqyah, jika ia dibaca atas orang sakit dengan izin Allah SWT, ia akan sembuh.

Ini karena Nabi SAW bersabda kepada sebagian sahabatnya yang membacakannya atas orang yang disengat lebah lalu ia sembuh, "Tidakkah engkau tahu bahwa ia adalah ruqyah."

Praktek-Praktek Baru


Namun disayangkan, sebagian orang salah dalam mengamalkan surat Al-Fatihah. Mereka menciptakan praktek-praktek baru dalam beberapa moment sebagai pengagungan surat ini. Padahal mengamalkan surat ini adalah bagian dari ibadah yang pondasinya adalah Tauqif Wal Ittiba'. Yakni tidak boleh menetapkan kecuali berdasarkan dalil dan contoh dari Nabi SAW.

Sesungguhnya kita diperintahkan untuk mengikuti petunjuk Nabi SAW dan menjauhi perkara-perkara baru atas nama agama.

Karena Nabi SAW bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ

"Siapa yang mengada-adakan hal baru dalam urusan kami ini (Islam) yang bukan darinya, maka dia tertolak." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

BAB III : Konsep Perang Dalam Islam Dan Kristen

Jihad Dan Perang Suci

 Jihad dan Perang suci, merupakan pengistilahan yang berasal dari konsep yang berbeda. Jihad merupakan Istilah Al-quran yang dalam bahasa berarti “berusaha keras” atau “berjuang”. Dan Perang merupakan pemaknaan khusus dari jihad. Islam sebelumnya tidak mengenal istilah Perang suci, ataupun istilah lain yang memaknai Jihad sebagi dasar untuk melakukan perang.

Perang Suci merupakan Istilah yang timbul dari Barat untuk pemaknaan sebuah peperangan yang terjadi karena pembelaan nilai-nilai kesakralan dalam sebuah agama, atau karena perang yang ditujukan untuk tujuan pembelaan agama.


Dua Istilah ini berangkat dan berpijak pada dasar yang berbeda, dalam hal ini Perang suci sudah berarti sebagai bentuk perang yang suci, sedangkan Jihad belum tentu berjuang dalam arti fisik. Namun banyak penulis sekarang menyamakan antara Jihad dan Perang suci. Seperti halnya Penulis Barat: John L. Esposito, Samuel P. Huntington, James Turner Johnson, Karen Armstrong dll. Dari penulis Islam sendiri ada juga sbagian penulis yang menggunakn Perang suci sebagi jihad.

A.                Jihad

1. Pengertian

Jika ditelaah akar katanya dalam bahasa arab, kata Jihad berasal dari akar kata jahad-yajhadu-jahdan / juhdan, yang diartikan sebagai ath-Thaqah, al-mashaqqah dan mubalaqqah “kesungguhan, kekuatan dan kelapangan” Hilmy Bakar Al-Mascaty, Panduan Jihad Untuk Aktivis Gerakan Islam, gema Insani press, Jakarta, 2001, hlm 13