Tersebutlah seorang wanita tua yang
sedang melintasi gurun pasir dengan membawa beban yang berat. Walaupun tampak
sangat kepayahan, namun ia tetap berusaha membawa barang bawaannya dengan
sekuat tenaga. Tak lama kemudian, seorang laki-laki muda datang dan menawarkan
diri untuk mengangkat bawaannya. Wanitu malang itu menerima tawaran tersebut
dengan senang hati. Laki-laki itu pun mengangkat bawaannya kemudian mereka
berjalan beriringan.
“Senang sekali kamu mau membantu dan
menemani, saya sangat menghargainya”, kata wanita itu. Ternyata ia adalah
seorang wanita yang senang berbicara. Laki-laki itu pun dengan sabar
mendengarkan sambil tersenyum tanpa pernah menginterupsinya. Suatu saat dia
berkata pada laki-laki tersebut, “Anak muda, selama kita berjalan bersama, saya
hanya punya satu permintaan. Jangan berbicara apapun tentang Muhammad!
Gara-gara dia, tidak ada lagi rasa damai dan saya sangat terganggu dengan
pemikirannya. Jadi sekali lagi, jangan berbicara apapun tentang Muhammad!”.
Dia lalu melanjutkan lagi, “Orang itu
benar-benar membuat saya kesal. Saya selalu mendengar nama dan reputasinya
kemanapun saya pergi. Dia dikenal berasal dari keluarga dan suku yang
terpercaya, tapi tiba-tiba dia memecah belah orang-orang dengan mengatakan
bahwa tuhan itu satu.”
“Dia menjerumuskan orang yang lemah,
orang miskin, dan budak-budak. Orang-orang itu berpikir mereka akan dapat
menemukan kekayaan dan kebebasan dengan mengikuti jalannya,” wanita itu
melanjutkan dengan kesal. “Dia merusak anak-anak muda dengan memutarbalikkan
kebenaran. Dia meyakinkan mereka bahwa mereka kuat dan bahwa ada suatu tujuan
yang bisa diraih. Jadi anak muda, jangan sekali-kali kamu berbicara tentang
Muhammad!”