Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Selasa, 10 Juli 2012

Pakaian Wanita Islam

Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan tipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya ialah pakaian yang dapat mempertajam bahagian-bahagian tubuh, khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah, seperti: buah dada, paha, dan sebagainya.
Dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: 

(1) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); 

(2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan dapat masuk sorga, dan tidak akan mencium bau sorga, padahal bau sorga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (Riwayat Muslim, Babul Libas).

Mereka dikatakan berpakaian, kerana memang mereka itu melilitkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pada hakikatnya pakaiannya itu tidak berfungsi menutup aurat, kerana itu mereka dikatakan telanjang, kerana pakaiannya terlalu tipis sehingga dapat memperlihatkan kulit tubuh, seperti kebanyakan pakaian perempuan sekarang ini.

Bukhtun adalah salah satu macam daripada unta yang mempunyai kelasa (punuk) besar; rambut orang-orang perempuan seperti punuk unta tersebut kerana rambutnya ditarik ke atas.
Dibalik keghaiban ini, seolah-olah Rasulullah melihat apa yang terjadi di zaman sekarang ini yang kini diwujudkan dalam bentuk penataan rambut, dengan berbagai macam mode dalam salon-salon khusus, yang biasa disebut salon kecantikan, dimana ramai sekali laki-laki yang bekerja pada pekerjaan tersebut dengan upah yang sangat tinggi.

Rabu, 27 Juni 2012

Ramalan

Nabi Muhammad s.a.w. datang dan dijumpainya di tengah-tengah masyarakat ada sekelompok manusia tukang dusta yang disebut kuhhan (dukun) dan arraf (tukang ramal). Mereka mengaku dapat mengetahui perkara-perkara ghaib baik untuk masa yang telah lalu mahupun yang akan datang, dengan jalan mengadakan hubungan dengan jin dan sebagainya.
Justru itu Rasulullah s.a.w. kemudian memproklamirkan perang dengan kedustaan yang tidak berlandaskan ilmu, petunjuk maupun dalil syara'. Rasulullah membacakan kepada mereka wahyu Allah yang berbunyi:

“Katakanlah! Tidak ada yang dapat mengetahui perkara ghaib di langit dan di bumi melainkan Allah semesta.” (an-Naml: 65).

Bukan Malaikat, bukan jin dan bukan manusia yang mengetahui perkara-perkara ghaib.
Rasulullah juga menegaskan tentang dirinya dengan perintah Allah s.w.t. sebagai berikut: 

“Kalau saya dapat mengetahui perkara ghaib, niscaya saya dapat memperoleh kekayaan yang banyak dan saya tidak akan ditimpa suatu musibah; tidak lain saya hanyalah seorang (Nabi) yang membawa khabar duka dan membawa khabar gembira untuk kaum yang mau beriman.” (al-A'raf: 188).

Allah memberitakan tentang jinnya Nabi Sulaiman sebagai berikut: “Sungguh andaikata mereka (jin) itu dapat mengetahui perkara ghaib, niscaya mereka tidak kekal dalam siksaan yang hina.” (Saba': 14).

Selasa, 22 Mei 2012

Kenapa Ragu Menikah?

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan menjadikan mereka kaya dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 32).

Krisis multidimensional yang kita alami sekarang ini menyebabkan banyak pemuda dan pemudi tidak mempunyai nyali untuk menikah dan membentuk keluarga secara resmi. Keinginan untuk menikah ada, tapi ketakutan menghadapi resiko berumah tangga lebih mendominasi. Mulai dari alasan merasa diri belum mapan, pilihan yang tidak cocok dengan selera hati sampai alasan sepele hanya gara-gara perbedaan suku seorang pemuda tidak jadi menikahi seorang muslimah baik-baik. Padahal hasrat manusiawi mereka kian bergolak dan meletup-letup, bahkan banyak yang tak sanggup mengendalikannya, hingga terjerumus ke dalam perbuatan zina, na'udzubillah…

Islam memberikan kebaikan bagi seluruh umat manusia di dunia dan di akhirat nanti. Tidaklah Islam memerintahkan manusia untuk melakukan sesuatu melainkan padanya terdapat kemaslahatan bagi manusia, juga tidak melarang sesuatu melainkan padanya terdapat kemudharatan bagi manusia. Tidaklah Allah halalkan sesuatu melainkan untuk kebahagiaan manusia, dan tidak juga mengharamkan sesuatu melainkan sesuatu itu akan merugikan hidup manusia. Allah memerintahkan manusia untuk berbuat ma'ruf dan mencegah manusia melakukan kemungkaran, semua itu adalah untuk kebaikan manusia.

Terima Kasih Tetap Menjadi Sahabatku

 “Tetaplah menjadi dirimu sobat”. Baru saja kuletakkan gagang telepon setelah menghubungi seorang sahabat untuk sesuatu hal. Entah, rasanya Allah menuntun tangan ini untuk menekan tombol-tombol nomornya. Dan puji syukur, hari ini aku mendapatkan satu nasihat yang sangat berharga dalam hidupku.

Sebagai manusia, terkadang kita tidak sekuat yang kita banggakan, tak pernah sehebat prasangka sendiri, tak pernah setangguh bayang-bayang idealisme. Karena justru pada saat kebanggaan, prasangka diri dan bayangan kehebatan itu menjadi tameng dalam menjalani kehidupan, sesungguhnya, semua itu adalah tameng yang semu, yang tak pernah sanggup menahan sebutir debu pun untuk mengelabui mata ini, yang tak pernah bisa mencegah sehelai duri halus menembus kulit kaki kita yang terus melangkah. Adalah manusia yang sombong, yang tak pernah mengharapkan seorang sahabat sejati mengiringi setiap langkahnya, meski hanya dalam do’a.