Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Rabu, 27 Februari 2013

Keutamaan Sholat

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa menjaga sholat, niscaya dimuliakan oleh Allah dengan lima kemuliaan" :

1. Allah menghilangkan kesempitan hidupnya

2. Allah hilangkan siksa kubur darinya

3. Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanannya

4. Dia akan melewati jembatan (Shirat) bagaikan kilat

5. Akan masuk syurga tanpa hisab

Dan barangsiapa yang menyepelekan sholat, niscaya Allah akan mengazabnya dengan lima belas siksaan : enam siksa di dunia, tiga siksaan ketika mati, tiga siksaan ketika masuk liang kubur dan tiga siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (akhirat).

Adapun siksa di dunia adalah :

1. Dicabut keberkahan umurnya

2. Dihapus tanda orang saleh dari wajahnya

3. Setiap amal yang dikerjakan, tidak diberi pahala oleh Allah

Selasa, 26 Februari 2013

Singkatan Kata Dan Sebutan Yang Sesat

HINDARI PENULISAN ASS, ASSKUM, MOHD, MOSQUE, 4JJI, MECCA !!!"

"Ass, Askum" dalam ucapan salam.

"Mohd" untuk panggilan nama Nabi Muhammad.

"Mosque" untuk panggilan sebuah masjid.

"4JJI" untuk panggilan Allah SWT.

"Mecca" untuk sebutan Mekah.

Kiranya dapat menggunakan kata-kata sesuai dengan aturannya agar tidak salah dalam makna yang sebenarnya...

Karena arti dari kata tersebut sangatlah jauh dari makna sebenarnya, bahkan menjurus kepada sesat.

Bismillah...

Minggu, 24 Februari 2013

Asal Usul Tajwid

Alhamdulilahi Rabbil ‘alamin, wash-shalatu was-salamu ‘alaa Sayyidina Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihih wa sallam, wa ba’du

Ilmu tajwid dengan beragam istilah yang ada di dalamnya secara teori itu memang ditulis bukan di masa Rasulullah SAW. Di masa Rasulullah SAW masih hidup, tiap orang Arab sudah tahu bagaimana cara membaca atau melafazkan Al-Qur’an dengan baik dan benar. Bahkan meski orang itu belum masuk agama Islam sekalipun. Sebab Al-Qur’an memang diturunkan kepada mereka dan dalam bahasa mereka, meski isinya untuk seluruh manusia sedunia. Maka di masa Rasulullah SAW memang nyaris tidak dibutuhkan ilmu tajwid.

Ketika agama Islam melebarkan sayap ke seluruh dunia, lalu orang-orang non Arab masuk Islam berbondong-bondong, mulailah timbul problem dalam membaca Al-Quran. Lidah mereka sulit sekali mengucapkan huruf-huruf yang ada di dalam Al-Quran. Misalnya huruf ‘dhad’ yang ternyata tidak pernah ada di dalam semua bahasa manusia. Sehingga bahasa arab dikenal juga dengan sebutan bahasa ‘dhad’.

Maka dibutuhkan sebuah disiplin ilmu tersendiri tentang bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, sesuai dengan makhraj masing-masing huruf dan sifat-sifatnya. Juga bagaimana cara melafazhkannya, membacanya dari mushaf dan seterusnya. Sebab di masa Rasulullah SAW mushaf yang ada masih terlalu sederhana tulisannya. Kalau bukan orang arab, mustahil ada yang bisa membacanya. Ilmu itu dinamakan ilmu tajwid yang berfungsi menjelaskan bagaimana cara membaca dan membaguskan bacaan Al-Qur’an.

Dalam tarikh Islam, disebut-seubt nama Abul Aswad Ad-Du’ali yang berjasa dalam membuat harakat (tanda baris) pada mushaf Al-Quran. Juga membuat tanda-tanda berhenti dalam membacanya (waqaf). Beliau masih termasuk dalam jajaran tabi’in, yaitu satu lapis generasi setelah shahabat Rasulullah. Disebut-sebut bahwa beliau melakukannya atas perintah dari Ali bin Abi Thalib. Setelah itu, para ulama dari berbagai penjuru negeri Islam mulai berlomba menyempurnakan apa yang telah beliau rintis. Sehingga akhirnya ilmu tajwid menjadi semakin lengkap hingga sekarang ini.

Jumat, 22 Februari 2013

Kepada Ukhti Muslimah

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat.

Ukhti al Muslimah
Musuh-musuh Islam tak henti-hentinya berusaha untuk menjauhkan wanita muslimah dari Agama Islam yang haq dan lurus ini. Di setiap tempat dan kesempatan mereka selalu melontarkan tuduhan tuduhan keji yang ditujukan kepada wanita-wanita mu’minah yang suci, mereka mengatakan bahwa :
“ Islam adalah penjara bagi wanita” karena wanita dalam Islam wajib di rumah, tidak di izinkan keluar kecuali ada hajat.
“ menetapnya wanita di rumah, melemahkan ekonomi suatu negara”
“ poligami adalah perbuatan hewan”.
“ perceraian adalah suatu kedzaliman”.
“ Wanita-wanita muslimah itu sakit, penuh dengan kadas dan panu, oleh karena itu mereka memakai hijab untuk menutupi aibnya”.

Ukhti Al Muslimah ……!

]لا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ[ (النور: من الآية21)


“ Jangan kau ikuti langkah-langkah syetan” ( 24: 21)