Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Senin, 01 Juli 2013

Hadits Palsu Tentang 30 Keutamaan Shalat Tarawih

Diantara sunnah-sunnah yang dituntunkan oleh syariat kita pada bulan Ramadhan adalah shalat Tarawih. Hadits-hadits Nabi yang mulia telah banyak yang menerangkan tentang keutamaan shalat tesebut.

Berkaitan dengan hal itu, terdapat sebuah hadits yang masyhur, khususnya di Indonesia, yaitu “30 keutamaan shalat tarawih” atau “keutamaan shalat tarawih per malam”. Apakah hadits itu shahih ? Bolehkah kita menyampaikannya di tengah-tengah kaum muslimin? Berikut ini sedikit bahasan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Teks hadits

عن علي بن ابي طالب رضي الله تعالى عنه أنه قال : ” سئل النبي عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال
يخرج المؤمن ذنبه فى اول ليلة كيوم ولدته أمه
وفى الليلة الثانية يغفر له وللأبوية ان كانا مؤمنين
وفى الليلة الثالثة ينادى ملك من تحت العرش؛ استأنف العمل غفر الله ماتقدم من ذنبك
وفى الليلة الرابعة له من الاجر مثل قراءة التوراه والانجيل والزابور والفرقان
وفى الليلة الخامسة أعطاه الله تعالى مثل من صلى في المسجد الحرام ومسجد المدينة والمسجد الاقصى
وفى الليلة السادسة اعطاه الله تعالى ثواب من طاف بالبيت المعمور ويستغفر له كل حجر ومدر
وفى الليلة السابعة فكأنما أدرك موسى عليه السلام ونصره على فرعون وهامان
وفى الليلة الثامنة أعطاه الله تعالى ما أعطى ابراهيم عليه السلام
وفى الليلة التاسعة فكأنما عبد الله تعالى عبادة النبى عليه الصلاة والسلام
وفى الليلة العاشرة يرزقة الله تعالى خير الدنيا والآخرة
وفى الليلة الحادية عشر يخرج من الدنيا كيوم ولد من بطن أمه
وفى الليلة الثانية عشر جاء يوم القيامة ووجهه كالقمر ليلة البدر
وفى الليلة الثالثة عشر جاء يوم القيامة آمنا من كل سوء
وفى الليلة الرابعة عشر جاءت الملائكة يشهدون له أنه قد صلى التراويح فلا يحاسبه الله يوم القيامة
وفى الليلة الخامسة عشر تصلى عليه الملائكة وحملة العرش والكرسى
وفى الليلة السادسة عشر كتب الله له براءة النجاة من النار وبراءة الدخول فى الجنة
وفى الليلة السابعة عشر يعطى مثل ثواب الأنبياء
وفى الليلة الثامنة عشر نادى الملك ياعبدالله أن رضى عنك وعن والديك
وفى الليلة التاسعة عشر يرفع الله درجاته فى الفردوس
وفى الليلة العشرين يعطى ثواب الشهداء والصالحين
وفى الليلة الحادية والعشرين بنى الله له بيتا فى الجنة من النور
وفى الليلة الثانية والعشرين جاء يوم القيامة آمنا من كل غم وهم
وفى الليلة الثالثة والعشرين بنى الله له مدينة فى الجنة
وفى الليلة الرابعة والعشرين كان له اربعه وعشرون دعوة مستجابة
وفى الليلة الخامسة والعشرين يرفع الله تعالى عنه عذاب القبر
وفى الليلة السادسة والعشرين يرفع الله له ثوابه أربعين عاما
وفى الليلة السابعة والعشرين جاز يوم القيامة على السراط كالبرق الخاطف
وفى الليلة الثامنة والعشرين يرفع الله له ألف درجة فى الجنة
وفى الليلة التاسعة والعشرين اعطاه الله ثواب الف حجة مقبولة
وفى الليلة الثلاثين يقول الله : ياعبدى كل من ثمار الجنة واغتسل من مياه السلسبيل واشرب من الكوثرأنا ربك وأنت عبدى

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keutamaan Shalat Tarawih pada Bulan Ramadhan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Jumat, 28 Juni 2013

Nasehat Umar Bin Khattab Untuk Para Suami Dan Calon Suami

Ada seorang lelaki menghadap khalifah Umar bin Khatab. Dia ingin mengadukan dan meminta nasehat terkait tabiat istrinya yg buruk. 

Sesampainya di depan rumah khalifah, dia tercekat. Melihat dan mendengar istri khalifah Umar ternyata tidak berbeda dengan istrinya. Marah-marah di depan khalifah, sedangkan beliau hanya diam tidak menjawab. 

Lelaki tadi kemudian beranjak pergi sambil berkata, 

"Amirul mukminin saja kondisinya sepertinya ini, bagaimana denganku?" 

Khalifah Umar keluar rumah. Melihat ada lelaki yg ingin menemuinya pulang lagi, beliau memanggilnya mendekat. Kemudian beliau bertanya, 

"Apa keperluanmu?". 

Dijawab,"Wahai amirul mu'minin, saya menghadap ingin mengadukan perangai buruk istriku. Dia selalu memarahiku. Kemudian setelah aku mendengar ternyata istri anda juga memiliki perangai yg sama, akhirnya aku pulang saja. 

Khalifah Umar berkata, "Aku bersabar dengan semua ini karena hak-hak istri yg seharusnya menjadi kewajibanku. Dia memasak makananku, membuatkan roti untukku, mencuci bajuku, dan menyusui anakku. Padahal semua itu bukan kewajibannya. Belum lagi, dengan keberadaan istriku di sampingku hatiku tenang tidak tergoda untuk melakukan hal haram (zina dll). Aku sabar karena semua ini".  

Lelaki tadi menimpali, "Wahai amirul mu'minin, demikian juga istriku." 

Minggu, 23 Juni 2013

Resep Soto Ada Di Al-Qur’an

Pada sebuah warung Soto, dua orang sedang bercakap-cakap. Salah seorang diantara keduanya adalah seorang muslim, sedangkan yang lainnya non muslim. Si non muslim mengajukan pertanyaan kepada temannya yang muslim, entah bermaksud menguji, atau mengejek. “Eh, katanya di kitabmu itu (Al Qur’an) menjelaskan segala sesuatu?” katanya membuka percakapan, “coba ada nggak di kitabmu itu resep membuat Soto Ayam?”

Mungkin yang dimaksud adalah penggalan surat An Nahl ayat 89, yang artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”.

atau bisa juga yang ada di surat Yusuf ayat 111, yang artinya “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.

Saudara muslim ini pun tak kalah cerdas,  ”Tentu saja ada! Jangankan Soto Ayam…Gulai Ayam, Sate Kambing, Sop Buntut, Nasi Kebuli, apa saja deh yang kamu mau, semua ada”

Tambah heranlah temannya yang non muslim itu, namun belum terima begitu saja “Coba, tunjukkan di surat mana!”

“Sabar dulu”, kata si Muslim, kemudian dia memanggil tukang masak warung itu “Mas, tolong tunjukkan pada saya bagaimana cara membuat Soto Ayam seperti di warung ini”

Kemudian si tukang masak pun menjelaskan dengan rinci, mulai dari bahan-bahan yang dibutuhkan, cara memasak, hingga cara menyajikan.

Selasa, 18 Juni 2013

Pertanyaan Cerdas Orang Arab Badui (Tentang Perintah Sholat, Puasa, Zakat Dan Ibadah Haji)

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :

Amr bin Muhammad bin Bukair an-Naqid menuturkan kepadaku. Dia berkata; Hasyim bin al-Qasim Abu an-Nadhr menuturkan kepadaku. Dia berkata; Sulaiman bin al-Mughirah menuturkan kepadaku dari Tsabit dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, dia mengatakan; Dahulu kami pernah dilarang untuk bertanya tentang apa saja kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh sebab itu kami merasa senang apabila ada orang Arab Badui yang cukup berakal datang kemudian bertanya kepada beliau lantas kami pun mendengarkan jawabannya.

Maka suatu ketika, datanglah seorang lelaki dari penduduk kampung pedalaman.
Dia mengatakan, “Wahai Muhammad, telah datang kepada kami utusanmu. Dia mengatakan bahwasanya anda telah mengaku bahwa Allah telah mengutus anda?”.
Maka Nabi menjawab, “Dia benar.”
Lalu arab badui itu bertanya, “Lalu siapakah yang menciptakan langit?”.
Beliau menjawab, “Allah.”
Lalu dia bertanya, “Siapakah yang menciptakan bumi?”.
Nabi menjawab, “Allah.”
Dia bertanya lagi, “Siapakah yang memancangkan gunung-gunung ini dan menciptakan di atasnya segala bentuk ciptaan?”.
Nabi menjawab, “Allah.”
Lalu arab badui itu mengatakan, “Demi Dzat yang telah menciptakan langit dan yang menciptakan bumi serta memancangkan gunung-gunung ini, benarkah Allah telah mengutusmu?”.
Maka beliau menjawab, “Iya.”