- Mazhab
Hanafi : Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa niat sholat adalah
bermaksud untuk melaksanakan sholat karena Allah dan letaknya dalam hati, namun
tidak disyaratkan melafadhkannya dengan lisan. Adapun melafadhkan niat dengan
lisan sunah hukumnya, sebagai pembantu kesempurnaan niat dalam hati. Dan
menentukan jenis sholat dalam niat adalah lebih afdlal. (al-Badai’ I/127.
Ad-Durru al-Muhtar I/406. Fathu al-Qadir I/185 dan al-lubab I/66).
- Mazhab
Maliki : Ulama Malikiyah berpendapat bahwa niat adalah bermaksud
untuk melaksanakan sesuatu dan letaknya dalam hati. Niat dalam sholat adalah
syarat sahnya sholat, dan sebaiknya tidak melafadzkan niat, agar hilang
keragu-raguannya. Niat sholat wajib bersama Takbiratul Ihram, dan wajib
menentukan jenis sholat yang dilakukan (al-Syarhu al-Shaghir wa-Hasyiyah
ash-Shawy I/303-305. al-Syarhu al-Kabir ma’ad-Dasuqy I/233 dan 520).
- Mazhab
Syafi’i : Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa niat adalah bermaksud
melaksanakan sesuatu yang disertai dengan perbuatan. Letaknya dalam hati. Niat
sholat disunnahkan melafadzkan menjelang Takbiratul Ihram dan wajib menentukan
jenis sholat yang dilakukan. (Hasyiyah al-Bajury I/149. Mughny al-Muhtaj
I/148-150. 252-253. al-Muhadzab I/70 al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab III/243-252).
- Mazhab
Hambali : Ulama Hanabilah berpendapat bahwa niat adalah bermaksud
untuk melakukan ibadah, yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Sholat tidak sah tanpa niat, letaknya dalam hati, dan sunnah melafadzkan dengan
lisan, disyaratkan pula menentukan jenis sholat serta tujuan mengerjakannya.
(al-Mughny I/464-469, dan II/231. Kasy-Syaaf al-Qona’ I364-370).
Penjelasan
:
Melafazkan
niat teranggap sebagai perbuatan yg diada-adakan dalam agama sementara Allah
telah berfirman dalam Kitab-Nya yang mulia :
Katakanlah: Apakah kalian
akan memberitahukan kepada Allah tentang agama kalian?
Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada orang yang shalat :
Apabila engkau berdiri untuk
shalat maka bertakbirlah.
Di sini beliau tidak
mengatakan kepada orang tersebut: “Katakanlah aku berniat” .