Allah Azza
Wajalla berfirman : " Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-MalaikatNya
bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah
kepadanya dan ucapkanlah salam kepadanya dengan sungguh-sungguh."
(Al-Ahzab:56).
Bersholawat
ternyata bukan sekadar bentuk beribadah yang diperintahkah Allah saja, akan
tetapi ia sebagai bentuk dari implementasi tauhid. Implementasi ini adalah
konsekuensi cinta kita kepada Rosulullah Shollallahu Wa "alaihi Wasallam
(Tidak hanya sekadar aku bersaksi Muhammad utusan Allah saja).
Abdurrahman
bin Abi Lailah, ia berkata: " Saya berjumpa dengan Ka'ab bin Ujrah, lalu
ia berkata: " Maukah aku hadiahkan kepadamu satu hadiah yang aku pernah
mendengarnya dari Nabi Shollallahu Wa "alaihi Wasallam?" Jawabku:
" Boleh Hadiahkanlah ia kepadaku!' Ia berkata: " Kami (para sahabat)
pernah bertanya kepada Rosulullah: ' Bagaimana cara bershalawat kepadamu wahai
ahlul bait, karena sesungguhnya Allah telah mengajarkan kepada kami bagaimana
caranya memberi salam kepadamu, maka bagaimanakah cara kami bershalawat
kepadamu'
Beliau
menjawab: Ucapkanlah oleh kalian: " ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA MUHAMMAD WA 'ALA
ALI MUHAMMAD KAMA SHOLLAITA 'ALA IBROHIM WA 'ALA ALI IBROHIM INNAKA HAMIDUN
MAJID. ALLAHUMMA BAARIK 'ALA MUHAMMAD WA 'ALA ALI MUHAMMAD KAMA BAARAKTA 'ALA
IBROHIM WA' ALA ALI IBROHIM INNAKA HAMIDUN MAJID'. ( HR.Al-BUKHORI 3/118,
Muslim 2/16 dan lainnya)
Shalawat
yang sunnah masih ada 7 lafaz lagi yang berasal dari Rosullallah, baca
selanjutnya kitab sifat shalawat dan salam kepada Nabi Shallallahu wa 'Alaihi
Wa sallam karya Ustad Abdul Hakim bin Amir Abdat. Juga baca Sifat Shalat Nabi
Karya Syaikh Al-Bany. Sebaiknya kaum muslim wajib membelinya agar lafaznya pas,
bukan sekadar lafaz latin di atas.
Lafazh
bacaan sholawat yang paling ringkas yang sesuai dalil-dalil yang shahih adalah:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma
shollii wa sallim 'alaa nabiyyinaa Muhammad.
"Ya
Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad”.
[SHAHIH. HR.
At-Thabrani melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma’ Az-Zawaid 10/120 dan
Shahih At- Targhib wat Tarhib 1/273].
Kemudian
terdapat riwayat-riwayat yang Shahih dalam delapan riwayat, yaitu :