Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Rabu, 19 November 2014

Sepuluh Sahabat Yang Dijamin Masuk Surga

Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang petama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dengan mereka dan mereka ridho kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (Qs At-Taubah : 100)

Berikut ini 10 orang sahabat Rasul yang dijamin masuk surga (Asratul Kiraam).

1. Abu Bakar Siddiq ra.
Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Quran (Surah At-Taubah ayat ke-40) sebagaimana berikut : “Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya: ”Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Abu Bakar Siddiq meninggal dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadits.

2. Umar Bin Khatab ra.
Beliau adalah khalifah ke-dua sesudah Abu Bakar, dan termasuk salah seorang yang sangat dikasihi oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam semasa hidupnya. Sebelum memeluk Islam, Beliau merupakan musuh yang paling ditakuti oleh kaum Muslimin. Namun semenjak ia bersyahadat dihadapan Rasul (tahun keenam sesudah Muhammad diangkat sebagai Nabi Allah), ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan perlawanan kaum Quraish terhadap diri Nabi dan sahabat. Dijaman kekhalifaannya, Islam berkembang seluas-luasnya dari Timur hingga ke Barat, kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukkannya dalam waktu hanya satu tahun. Beliau meninggal dalam umur 64 tahun karena dibunuh, dikuburkan berdekatan dengan Abu Bakar dan Rasulullah dibekas rumah Aisyah yang sekarang terletak didalam masjid Nabawi di Madinah.

3. Usman Bin Affan ra.
Khalifah ketiga setelah wafatnya Umar, pada pemerintahannyalah seluruh tulisan-tulisan wahyu yang pernah dicatat oleh sahabat semasa Rasul hidup dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sehingga menjadi sebuah kitab (suci) sebagaimana yang kita dapati sekarang. Beliau meninggal dalam umur 82 tahun (ada yang meriwayatkan 88 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

Senin, 17 November 2014

Tiga “Bid’ah” Umar bin Al-Khaththab

Pada suatu malam, Khalifah Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu keluar dari rumahnya menuju Masjid Nabawi.
Beliau mendapati berbagai macam orang yang melakukan qiyam Ramadhan:
- Ada yang melakukan qiyam sendirian,
- Ada yang melakukannya berduaan,
- Ada yang melakukannya dalam kelompok yang lebih besar dari itu.
Melihat keadaan yang demikian, maka amirul mukminin Umar radhiyallahu ‘anhu lalu menginstruksikan tiga hal:

1.      Agar semua yang melakukan qiyam dalam banyak jamaah itu disatukan dalam satu jamaah dengan satu imam, dan ditunjuklah Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu sebagai imam, sebab beliaulah yang telah mendapatkan licence dari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam  sebagai Aqraukum, umat nabi yang paling bagus Qur’annya.
2.      Memajukan waktu pelaksanaannya menjadi setelah shalat Isya’, di mana biasanya, dilakukan setelah tengah malam atau pada sepertiga malam yang terakhir.
3.      Memperpendek tempo waktu pada setiap rakaatnya, di mana pada sebelumnya, tempo waktu rakaat sangat lama, atau istilahnya: “jangan tanyakan lama dan bagusnya”, karena memang luaaaamma dan buaaaaaagus.

Sebagai kompensasi atas “pemendekan” tempo waktu rakaat, maka jumlah rakaat-nya diperbanyak.

Terkait dengan 3 hal ini, amirul mukminin Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata: “ni’mal bid’atu hadzihi” sebaik-baik bid’ah adalah hal ini.

Jumat, 31 Oktober 2014

Waspadai Kesesatan Dalam Menghadapi Sakratul Maut

Berbagai kepercayaan yang muncul sehubungan dengan sakratul maut, di antaranya ada yang percaya bahwa yang datang adalah sosok orang tua yang telah mati, sosok guru bagi yang bertariqat, bahkan lebih dari itu ada yang percaya akan dijemput langsung oleh Allah dalam wujud yang berbeda-beda. Ada yang percaya dalam rupa diri kita sendiri yang berpayung emas, ada yang percaya dalam wujud cahaya besar tinggi seperti batang kelapa, dan lain-lain. Di antara yang percaya seperti ada yang menuntut dan mengamalkan ilmu yang bisa menyelamatkan kita dari beratnya sakratul maut, agar tidak diganggu oleh setan dan agar meninggalkan dunia ini dengan selamat di antaranya sahadat batin dan junub.

Sahadat batin dipercaya sebagai janji kepada Nabi Muhammad SAW berupa bunyi tertentu di leher ketika sakratul maut. Orang yang mendapat dan mengamalkan ilmu ini tidak perlu mengucapkan lailaha illallah atau dua kalimat sahadat tetapi diganti dengan bunyi tersebut. Guru tariqatnya mengajarkan bahwa bunyi itu adalah sahadat yang asli (sahadatnya sahadat) sedangkan sahadat yang diucapkan itu hanyalah sebuah kalimat (tidak asli). Barang siapa yang akhir hidupnya berhasil membunyikan sahadat itu maka akan selamat dan hidup bersama Nabi Muhammad.

Begitupun halnya junub yang dipercaya sebagai janji kita dengan surga, yaitu berupa orgasme (keluar mati) ketika sakratul maut. Mereka percaya bahwa orang yang orgasme ketika sakratul maut akan selamat dan dijamin masuk surga karena itu sudah menjadi perjanjian dengan surga. Mereka beranggapan bahwa karena mereka diciptakan melalui orgasme (pancaran mani) maka ia harus tutup hidup ini dengan orgasme pula.

Benarkah semua anggapan di atas...???

Allah dan Rasul-Nya telah memberikan keterangan yang jelas tentang sakratul maut. Kematian itu diawali dengan sakratul maut, sebagaimna, firman Allah “Dan datanglah sakratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang selalu kamu lari dari padanya “(QS. Qaaf : 19 ).

Sakratul maut adalah roh meninggalkan jazad perlahan-lahan melewati kerongkongan, “(apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kekorongkongan dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perjalanan (dengan dunia) “(QS. AL Qiyaamah : 26 dan 28).

Menurut Al Quran, bahwa “ Apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, diwafatkan oleh malaikat-malaikat kami dan malaikat-malaikat itu tidak melalaikan kewajibannya “Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu, tetapi kamu tidak melihat” ( QS. Al Waaqiah : 83-85)

Malaikat maut itu akan menampakkan dirinya di hadapan orang yang dijemputnya dengan sosok /rupa yang disesuaikan dengan keadaan roh/amal orang itu. Orang yang beramal baik akan didatangi oleh malaikat lemah lembut atau berpenampilan yang baik sedangkan orang yang banyak berdosa akan di datangi oleh malaikat yang berpenampilan dan berperilaku yang kasar. (QS An Naa’ziaat : 1-2).

Hal ini diterangkan pula pada ayat lain bahwa “orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan “salamun alaikum” masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan “(QS. An Naml : 32), atau malaikat itu datang dengan mengatakan “hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoinya “( QS. Al Fajr : 27). Orang yang banyak dosa akan didatangi oleh malaikat dengan sosok yang menakutkan, kasar dan tanpa mengucapkan salam kepada orang yang akan mati.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Waspada : Penyataan Allah Bersemayan Di Atas Arsy-Nya

Imam Abu Hanifah (w 150 H) Berkeyakinan "Allah Ada Tanpa Tempat", Tidak Seperti Keyakinan Kaum Wahhabiyyah.. Awas Terkecoh!!

Suatu ketika al-Imam Abu Hanifah ditanya makna "Istawa", beliau menjawab: “Barang siapa berkata: Saya tidak tahu apakah Allah berada di langit atau barada di bumi maka ia telah menjadi kafir. Karena perkataan semacam itu memberikan pemahaman bahwa Allah bertempat. Dan barangsiapa berkeyakinan bahwa Allah bertempat maka ia adalah seorang musyabbih; menyerupakan Allah dengan makhuk-Nya” (Pernyataan al-Imam Abu Hanifah ini dikutip oleh banyak ulama. Di antaranya oleh al-Imam Abu Manshur al-Maturidi dalam Syarh al-Fiqh al-Akbar, al-Imam al-Izz ibn Abd as-Salam dalam Hall ar-Rumuz, al-Imam Taqiyuddin al-Hushni dalam Daf’u Syubah Man Syabbah Wa Tamarrad, dan al-Imam Ahmad ar-Rifa’i dalam al-Burhan al-Mu’yyad).

Di sini ada pernyataan yang harus kita waspadai, ialah pernyataan Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah. Murid Ibn Taimiyah ini banyak membuat kontroversi dan melakukan kedustaan persis seperti yang biasa dilakukan gurunya sendiri. Di antaranya, kedustaan yang ia sandarkan kepada al-Imam Abu Hanifah. Dalam beberapa bait sya’ir Nuniyyah-nya, Ibn al-Qayyim menuliskan sebagai berikut:

“Demikian telah dinyatakan oleh Al-Imam Abu Hanifah an-Nu’man ibn Tsabit, juga oleh Al-Imam Ya’qub ibn Ibrahim al-Anshari. Adapun lafazh-lafazhnya berasal dari pernyataan Al-Imam Abu Hanifah...
bahwa orang yang tidak mau menetapkan Allah berada di atas arsy-Nya, dan bahwa Dia di atas langit serta di atas segala tempat, ...
Demikian pula orang yang tidak mau mengakui bahwa Allah berada di atas arsy, --di mana perkara tersebut tidak tersembunyi dari setiap getaran hati manusia--,...
Maka itulah orang yang tidak diragukan lagi dan pengkafirannya. Inilah pernyataan yang telah disampaikan oleh al-Imam masa sekarang (maksudnya gurunya sendiri; Ibn Taimiyah).

Inilah pernyataan yang telah tertulis dalam kitab al-Fiqh al-Akbar (karya Al-Imam Abu Hanifah), di mana kitab tersebut telah memiliki banyak penjelasannya”.