Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Selasa, 16 Agustus 2011

Waktu Mu Ayah

Seorang pria pulang kantor terlambat, dalam keadaan lelah dan penat, saat menemukan anak lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya di depan pintu.

“Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?”
“Tentu, ada apa?”
“Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?”
“Itu bukan urusanmu. Mengapa kau tanyakan soal itu?” kata si lelaki dengan marah.
“Saya cuma mau tahu. Tolong beritahu saya, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil memohon.


“Baiklah, kalau kau tetap ingin mengetahuinya. Ayah mendapatkan Rp 20 ribu tiap jamnya.”

“Oh,” sahut si kecil, dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala, dan berkata pada ayahnya, “Yah, boleh aku pinjam uang Rp 10 ribu?”

Si ayah tambah marah, “Kalau kamu tanya-tanya soal itu hanya supaya dapat meminjam uang dari ayah agar dapat jajan sembarangan atau membeli mainan, pergi sana ke kamarmu, dan tidur. Sungguh keterlaluan. Ayah bekerja begitu keras berjam-jam setiap hari, ayah tak punya waktu untuk perengek begitu.”

Senin, 15 Agustus 2011

Fadhilah Mempelajari Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Hadits adalah salah satu sumber hukum syariat Islam dan merupakan salah satu wahyu dari Allah
swt :

) وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْـهَوَى  إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْىٌ يُّوْحَى   ( ( النجم : 3-4 )

Artinya : “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”  (An Najm : 3-4)


Sabda Rasulullah saw :

((  ألا إنى  أوتيت  القرآن و مثلـه معه    ))

“Ketahuilah sesungguhnya telah diturunkan kepadaku Al Qur’an dan yang semisal dengannya (As Sunnah)” (HSR. Abu Dawud, Tirmidzy, Ahmad dan Hakim)

Karena dia merupakan salah satu sumber hukum maka wajib atas kita untuk mempelajarinya dan berpegang teguh padanya.

Beberapa fadhilah/ keutamaan mempelajari hadits :

Selasa, 19 Juli 2011

Rumah-Rumah Di Surga

Dari Abu Umamah al-Bahily radhiallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: "aku adalah penjamin/penanggung jawab rumah di surga yang paling rendah terhadap orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia berada dalam kebenaran, (juga penjamin/penanggung jawab) rumah di surga yang (berada) ditengah-tengah terhadap orang yang meninggalkan dusta meskipun sekedar bercanda, (juga penjamin/penanggung jawab) rumah di surga yang paling tinggi terhadap orang yang baik akhlaknya". [Diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanad hasan].

Sekilas tentang Periwayat Hadits
 
Dia adalah shahabat yang agung, Abu Umamah al-Bahily, Shuday bin 'Ajlan al-Bahily, seorang shahabat Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam. Beliau meriwayatkanilmu yang banyak. Wafat pada tahun 81 H atau 86 H, semoga Allah meridhainya. 

Faedah-Faedah Hadits Dan Hukum-Hukum Terkait
 
·     Seorang Da'i yang sukses dan pendidik yang Naashih (suka memberi nasehat) adalah orang yang memaparkan faedah-faedah, adab dan akhlak dengan cara yang simpatik dan menarik sehingga audiens menyambutnya dengan bersemangat dan penuh kerinduan, lalu menerimanya secara penuh. Demikian pula-lah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam dalam hadits diatas dimana beliau menyebutkan beberapa jaminan bagi orang-orang yang memiliki spesifikasi tersebut.

·      Surga merupakan sesuatu yang paling dicari-cari oleh para pencarinya dan yang paling mahal untuk dipersaingkan oleh orang-orang yang bersaing memperebutkannya; maka beruntunglah orang yang berupaya untuk meraihnya lalu memenangkannya dan berbahagialah orang yang berusaha demi untuk mendapatkannya. Harganya memang mahal namun mudah dan murah bagi orang yang dimudahkan oleh Allah. Dalam hal ini, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam memberikan jaminan bagi orang yang melakukan perbuatan-perbuatan mulia tersebut.

Selasa, 14 Juni 2011

Berawal Dari Mengemis

Pada Tahun 2001, disebuah toko besar yang berada di sebuah komplek perkantoran, pada sore hari ketika banyak orang pulang kerja. Ada satu orang pengusaha menaiki mobil BMW serta terlihat seda
ng terburu - buru.

Dia turun dan menuju ATM terdekat untuk mengambil sejumlah uang. Yang pasti uangnya dalam jumlah BESAR. Di depan ATM itu ada seorang yang sedang duduk - duduk dilantai. Pakaiannya kumuh, belubang dan seperti tidak pernah dicuci. Sorot matanya menunjukkan seseorang yang tidak mempunyai harapan. Didepannya ada sebuah gelas berisi uang. Jika anda sedang berpikir dia adalah seorang pengemis. Anda 100% benar.

Tapi si pengusaha dengan cueknya melangkah melewati si pengemis dan masuk kedalam ruang ATM. Ternyata di dalam pengusaha itu tidak ingin mengambil uang, dia hanya sekedar ingin mentransfer uang. Yang pasti transfernya dalam jumlah BESAR.

Ketika dia hendak keluar, entah kenapa si pengusaha menjadi iba kepada pengemis tersebut, dia mengambil dompet dari sakunya setelah melihat dari pojok kiri, pojok kanan sisi dompet, dia akhirnya berhasil menemukan uang dengan nominal paling kecil. Seribu Rupiah dia berikan kepada si pengemis.