Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Rabu, 02 April 2025

Diantara Ombak, Iman Tetap Bertahan, Bahtera Dipadang Tandus | Kisah Nabi Nuh AS.

 Di tengah gurun yang tandus, di bawah langit yang penuh bintang, berdirilah Nabi Nuh, seorang nabi yang penuh kesabaran.


Nabi Nuh dengan penuh kesabaran menyampaikan pesan dari Allah, namun kaumnya menolak dengan keras.

Nabi Nuh berdiri di tengah kerumunan, suaranya penuh dengan keteguhan. "Wahai umatku, sembahlah Allah semata. Tinggalkan penyembahan berhala yang kamu lakukan."


Namun, salah seorang dari kaumnya dengan nada mengejek berkata, "Nuh, apakah kamu benar-benar ingin kami meninggalkan semua yang telah kami lakukan selama ini? Apakah kamu mengira kami akan mengikuti kamu dan meninggalkan tradisi kami?"

Nabi Nuh menjawab dengan tegas, "Aku diutus oleh Allah untuk membimbing kalian ke jalan yang benar. Aku hanya menyampaikan apa yang telah diperintahkan kepadaku."

Meskipun banyak yang menolak, Nabi Nuh terus menyampaikan pesan-pesan kebaikan dengan penuh kesabaran, menunjukkan keteguhan imannya kepada Allah.

Allah memerintahkannya untuk membangun sebuah kapal besar, sebuah bahtera yang akan menyelamatkan umat manusia dan makhluk hidup dari banjir besar yang akan datang. Dengan penuh tekad, Nuh dan para pengikutnya bekerja siang dan malam, menghadapi ejekan dan cibiran dari orang-orang yang tidak percaya. Namun, Nuh tetap teguh, yakin akan janji Allah. 

Nabi Nuh memiliki tiga orang anak, yaitu Sam, Ham, dan Yafits. Namun, salah satu anaknya, yang bernama Kan'an, menolak untuk mengikuti ayahnya dan tidak beriman kepada Allah.

Saat banjir besar mulai melanda, Nabi Nuh berusaha menyelamatkan keluarganya. Ia memanggil anaknya yang tidak percaya, "Wahai anakku, naiklah ke kapal bersama kami dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang tenggelam."

Namun, anaknya menolak dan berkata, "Aku akan mencari perlindungan di gunung, yang akan melindungiku dari air bah ini."

Nabi Nuh dengan hati yang berat menjawab, "Tidak ada yang bisa melindungimu hari ini dari keputusan Allah, kecuali Dia sendiri."

Akhirnya, saat air bah melanda, bahtera itu menjadi penyelamat, membawa mereka yang beriman ke tempat yang aman. Anak Nabi Nuh tenggelam bersama dengan yang lainnya, karena ia menolak untuk beriman.

Kisah ini mengajarkan kita tentang kesabaran, keimanan, dan kepercayaan kepada janji Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!