Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Sabtu, 02 Maret 2013

Hukum Shalat Berjamaah di Masjid Bagi Wanita

Shalat berjamaah di masjid merupakan perkara yang lazim. Namun sesungguhnya Islam telah mengatur hal-hal khusus bagi wanita. Dan bagaimana Islam menyikapi kondisi saat ini di mana para wanita datang ke masjid dengan bersolek dan membuka auratnya? Simak bahasan berikut.
Sejak zaman nubuwwah, kehadiran wanita untuk shalat berjamaah di masjid bukanlah sesuatu yang asing. Hal ini kita ketahui dari hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, di antaranya hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Kata beliau:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengakhirkan shalat ‘Isya hingga ‘Umar berseru memanggil beliau seraya berkata: ‘Telah tertidur para wanita dan anak-anak [1]. Maka keluarlah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau berkata kepada orang-orang yang hadir di masjid:
“Tidak ada seorang pun dari penduduk bumi yang menanti shalat ini selain kalian.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 566 dan Muslim no. 638)

Aisyah radhiyallahu ‘anha juga berkata:

“Mereka wanita-wanita mukminah menghadiri shalat Shubuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka berselimut dengan kain-kain mereka. Kemudian para wanita itu kembali ke rumah-rumah mereka seselesainya dari shalat tanpa ada seorang pun yang mengenali mereka karena masih gelap.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 578 dan Muslim no. 645)

Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha menceritakan: “Di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, para wanita yang ikut hadir dalam shalat berjamaah, selesai salam segera bangkit meninggalkan masjid pulang kembali ke rumah mereka. Sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan jamaah laki-laki tetap diam di tempat mereka sekedar waktu yang diinginkan Allah. Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangkit, bangkit pula kaum laki-laki tersebut.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 866, 870)

Jumat, 01 Maret 2013

BAB I : Konsep Perang Dalam Islam Dan Kristen

Studi Perbandingan antara Jihad Dan Perang SuciUntuk menghindari kekeliruan persepsi dan salah penafsiran dalam memahami makna yang terkandung dalam judul penelitian, maka penulis akan menegaskan beberapa kata dan Istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini. Adapun istilah-istilah yang perlu penulis tegaskan antara lain sebagai berikut.

 Konsep merupakan landasan dasar atau pokok pertama yang mendasari keseluruhan pemikiran. Hassan Shadlily, Ensiklopdi Indonesia, P.T Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakareta, 1991 hlm. 1856


Perang merupakan permusuhan, konflik, pertempuran bersenjata antara dua pasukan atau dua golongan. Abdul Azis Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, P.T Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 1997 hlm 1395

Definisi Islam menurut Nazaruddin Razak, bahwa “Islam itu berasal dari Bahasa Arab, diambil dari kata Salima yang berarti selamat sentausa, dibentuk menjadi kata Aslama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat sentosa, menyerahkan diri , patuh tunduk dan taat.” Nazaruddin Razak, Dienul Islam, P.T Al-ma’arif, Bandung, 1989, hlm 56

Sedangkan menurut Harun Nasution:
Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad saw sebagai Rasul. Islam pada hakekatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya satu segi saja tetapi mengenai berbagai segi dalam kehidupan manusia. Sumber-sumber ajaran tersebut diambil dari Al-qur’an dan Al-hadits. Harun Nasution, Islam Ditinjsau dari Berbagi Aspeknya, Jilid I, UI press, Jakarta, 1984, hlm. 24

Kamis, 28 Februari 2013

Nabi Sulaiman a.s. Dan Seekor Semut

Kerajaan Nabi Sulaiman a.s. dikala itu sedang mengalami musim kering yang begitu panjang. Lama sudah hujan tidak turun membasahi bumi. Kekeringan melanda di mana-mana. Baginda Sulaiman a.s. mulai didatangi oleh ummatnya untuk dimintai pertolongan dan memintanya memohon kepada Allah s.w.t. agar menurunkan hujan untuk membasahi kebun-kebun dan sungai-sungai mereka. Baginda Sulaiman a.s. kemudian memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di lapangan untuk berdo'a memohon kepada Allah s.w.t. agar musim kering segera berakhir dan hujan segera turun.

Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman a.s. melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman a.s. kemudian mendengar sang semut mulai berdoa memohon kepada Allah s.w.t. penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya. "Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan.

Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku", do'a sang semut kepada Allah s.w.t. Mendengar doa si semut maka Baginda Sulaiman a.s. kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, "Kita segera pulang, sebentar lagi Allah s.w.t. akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah s.w.t. telah mengabulkan permohonan seekor semut". Kemudian Baginda Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan.

Rabu, 27 Februari 2013

Keutamaan Sholat

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa menjaga sholat, niscaya dimuliakan oleh Allah dengan lima kemuliaan" :

1. Allah menghilangkan kesempitan hidupnya

2. Allah hilangkan siksa kubur darinya

3. Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanannya

4. Dia akan melewati jembatan (Shirat) bagaikan kilat

5. Akan masuk syurga tanpa hisab

Dan barangsiapa yang menyepelekan sholat, niscaya Allah akan mengazabnya dengan lima belas siksaan : enam siksa di dunia, tiga siksaan ketika mati, tiga siksaan ketika masuk liang kubur dan tiga siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (akhirat).

Adapun siksa di dunia adalah :

1. Dicabut keberkahan umurnya

2. Dihapus tanda orang saleh dari wajahnya

3. Setiap amal yang dikerjakan, tidak diberi pahala oleh Allah