Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Kamis, 28 Maret 2013

Alasan Ilmiah Lelaki Diharamkan Memakai Emas!!

Dari Abi Musa ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Telah diharamkan memakai sutera dan emas bagi laki-laki dari umatku dan dihalalkan bagi wanitanya..” [HR Turmuzi dengan sanad hasan shahih]

1400 tahun yang lalu, setiap kali perintah Allah SWT turun melalui RasulNya, para sahabat tak pernah bertanya dan langsung melakukannya ketika itu juga. Hampir jarang ada penjelasan ilmiah. Dan biasanya kemudian, pada beberapa ratus tahun lagi tersingkap kebenaran misteri dalam berbagai perintah Rasul itu. Begitu pula dengan larangan laki-laki yang memakai perhiasan terbuat dari emas.

Secara medis, inilah fakta kenapa hal itu berlaku dalam Islam. Para ahli fisika telah menyimpulkan bahwa atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit dan masuk ke dalam darah manusia. Dan jika pria mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan yaitu di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam persentase yang melebihi batas (dikenal dengan sebutan ” Migrasi Emas “).

Dan apabila ini terjadi, maka akan mengakibatkan penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah suatu penyakit dimana orang tersebut kehilangan semua kemampuan mental dan fisik serta menyebabkan kembali seperti anak kecil. Alzheimer bukan penuaan normal, tetapi merupakan penuaan paksaan atau terpaksa. Dan mengapa Islam membolehkan wanita untuk mengenakan emas ? Wanita tidak menderita masalah ini karena setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita melalui menstruasi.

Mahabesar Allah.

Ada Apa Dengan Tidur Saat Subuh?

Assalamu’alaikum? kali ini saya akan menulis sedikit tentang bahaya tidur saat subuh dan kenapa kita dilarang tidur diwaktu subuh.

1. Hati Menjadi Keras.

Keras karena lalai dan malas. Selepas shalat subuh disunnahkan untuk berdzikir dan membaca Al Qur'an.

Kebiasaan Rasulullah selepas subuh : Jabir bin Samurah rådhiyallåhu ‘anhu menyifati petunjuk nabi shållallåhu ‘alayhi wa sallam, ia mengatakan:

“Beliau tidak berdiri dari tempat shalatnya -dimana beliau melakukan shalat shubuh- hingga matahari terbit. Jika matahari telah terbit, (maka) beliau berdiri.” [Shahiih Muslim (I/463) no. 670]

2. badan mudah sakit karena penyakit ringan seperti mudah lelah, flu, dan lainnya.

3. Rezeki jadi sempit dan susah dalam ekonomi.

Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ . قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (Hadits Hasan, lihat Jami’ at-Tirmidzi no. 586)

Rabu, 27 Maret 2013

Sunnah Berjalan Tanpa Alas Kaki

Subhanallahu (Mahasuci Allah)! Pada setiap penemuan ilmiah, pasti kita akan mendapatkan bahwa sinyal-sinyal Qur’ani atau Nabawi telah menunjukkannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah mewasiatkan kepada para Shahabat beliau radhiyallahu ‘anhum agar mempraktekkan jalan kaki seperti ini (tanpa alas kaki). Dan telah diriwayatkan dari Fadhalah bin ‘Ubaid bahwasanya dia berkata:

(كان النبي صلى الله عليه وسلم يأمرنا أن نحتفي أحياناً) (رواه أحمد)

"Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar berjalan tanpa alas kaki kadang-kadang." [Musnad Imam Ahmad dengan sanad yang shahih menurut Syaikh al-Albani dan Syau’aib al-Arna’uth rahimahumallah]

Dan hadits yang semakna dengan hadits ini banyak. Wallahu A’lam

Pada penelitian ilmiah modern, terlihat jelas bahwa sebagian besar dari mereka yang menderita sakit pada kedua kaki mereka, adalah disebabkan karena mereka selalu memakai sepatu. Oleh karena pengobatan yang ideal adalah berjalan tanpa menggunakan alas kaki, selama seperempat jam setiap hari. Para peneliti mengatakan bahwa berjalan dengan cara seperti ini di atas rumput atau kayu atau tanah, merangsang pembuluh darah, dan menjaga bentuk alami kaki serta menguatkan otot-otot betis dan menenangkan sistem saraf.

Namun, tahukah Anda manfaat dari berjalan tanpa alas kaki? Berikut berbagai manfaat dari jalan tanpa alas kaki:

1. Melancarkan Aliran Darah

Selasa, 26 Maret 2013

Kisah Seorang Yahudi Dirumah Rasulullah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun telah mengijinkan seorang yahudi hadir dan tinggal di rumah beliau tanpa mengusirnya, padahal ia seorang yahudi yang berbeda agama dengan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi beliau mengizinkan yahudi itu tinggal di rumah beliau, beliau tidak melarangnya atau dengan mengatakan : ”engkau yahudi tidak boleh tinggal di rumahku, kotor dan najis !!”, tidak demikian akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Orang yahudi itu tinggal bersama Rasulullah dan tidur disana, makan sepiring dengan Rasul, membawakan air minum Rasul, seakan telah menjadi bagian di keluarga Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak dipaksa untuk mengikuti agama Islam, sampai suatu saat ia sakit dan Rasul menjenguknya, Rasul tidak berkata : ” syukur yahudi itu sakit dan tidak tinggal di rumahku lagi ”, rasul tidak demikian tetapi beliau berkata : ” mana orang yahudi yang tinggal di rumahku, mengapa dia pergi, apa kesalahanku ? !”.

Maka setelah rasul sampai di rumah orang yahudi itu, ternyata ia sudah dekat dengan sakaratul maut, maka Rasul berkata : ”wahai pemuda, maukah kau ucapakan ”Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah”, maka pemuda itu pun ragu untuk mengucapkannya ia menoleh ke ayahnya yang juga beragama yahudi, maka ayahnya berkata : ”betul, taati Aba Al Qasim dan ikuti ucapan itu”, dan pemuda itupun mengucapkan ”Laa Ilaaha Illallah Muhammad Rasulullah” kemudian ia pun wafat, maka berubahlah wajah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bagaikan belahan bulan purnama dari terang dan bercahaya karena gembira melihat orang yahudi yang tinggal di rumahnya itu wafat dalam keadaan Islam, demikian indahnya kerukunan umat beragama yang ditunjukkan Rasulullah saw.