Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Senin, 08 April 2013

Bidadari Untuk Umar r.a.

Umar r.a. adalah salah satu dari sahabat Rasulullah s.a.w. Semenjak ia memeluk Islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani sholat dan tawaf di ka’bah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah seorang yang wara, ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam.

Umar r.a. mempelajari surah Al-Baqoroh selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada Rasulullah s.a.w. , "Wahai Rasulullah s.a.w. apakah kehidupanku telah mencerminkan surah Al-Baqoroh, apabila belum maka aku tidak akan melanjutkan ke surah berikutnya".Rasulullah s.a.w.  menjawab, "Sudah..."!. Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah s.w.t. Kerana kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Quran yang diturunkan Allah s.w.t. berdasarkan kehendak yang ada pada hatinya, seperti mengenai pengharaman arak, ayat mengenai hijab, dan beberapa ayat Al-Quran lainnya.

Kamis, 04 April 2013

Berterima Kasihlah Kepada Ibu & Ayahmu

Biasanya bagi seorang anak perempuan dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri. yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari.

tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng.

Tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil, Papa biasanya mengajari putra/putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…

Kemudian Mama bilang: “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka.

Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama. karena dia tahu putra/putri kecilnya PASTI BISA.

Ketika kamu sudah beranjak remaja, Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Senin, 01 April 2013

BAB II : Konsep Perang Dalam Islam Dan Kristen

Kosep Perang Dalam Islam

Islam sebagai agama Rahmatan lil ‘alamin (Rahmat bagi semesta alam), yang setiap sisi ajarannya mengajarkan konsep Ar-rahman dan Ar-rahim (Kasih dan sayang),  konsep keadilan, kesejahteraan yang  setiap bertemu dengan saudaranya seiman mengucapkan “Assalamu’alaikum waromatullahi wabarrokatuh: Semoga keselamatan, rahmat dan barokah-Nya tecurah kepadamu.”

Disisi lain dari ajaran tersebut, Islam mengajarkan perang dengan pengistilahan tersendiri dalam Al-quran serta Al-hadits. Dan memberikan bentuk nyata dalam sejarah yang dilakukan pada masa Rasulullah saw, sebagai uswatun Hasanah. Adapun  konsep perang yang terdapat dalam ajaran Islam  sebagai berikut:


1.                  Perang Dalam Al-quran dan Al-hadits

Konsep Perang dalam Al-quran disebutkan dengan istilah-istilah berikut :
Al-Qital, Al-Harb, Al-Ghazwah, dan Al-Jihad, istilah-istilah ini semua mengacu kepada makna perang.

a.      Al-qital

Allah swt berfirman:

وَقَا تِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ الَذِينَ يُقَا تِلُوْ نََكُمْ و لا تَعْتَدُ وْااِنّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِ يْن.(البقرة : 190)

Artinya: “Dan perangilah di jalan Allah Orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang melampaui batas.” (Qs. Al-baqarah: 190)

Minggu, 31 Maret 2013

Keberanian Saad Bin Abu Waqqash r.a.

Ibnu Asakir telah mengeluarkan dari Az-Zuhri dia telah berkata: Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. telah mengutus Sa'ad bin Abu Waqqash r.a. untuk mengetuai suatu pasukan ke suatu tempat di negeri Hijaz yang dikenal dengan nama Rabigh.

Mereka telah diserang dari belakang oleh kaum Musyrikin, maka Sa'ad bin Abu Waqqash r.a. mengeluarkan panah-panahnya serta memanah mereka dengan panah-panah itu.

Dengan itu, maka Sa'ad bin Abu Waqqash r.a. menjadi orang pertama yang memanah di dalam Islam, dan peristiwa itu pula menjadi perang yang pertama terjadi di dalam Islam. (Al-Muntakhab 5:72)

Ibnu Asakir mengeluarkan dari Ibnu Syihab, dia berkata: "Pada hari pertempuran di Uhud Sa'ad bin Abu Waqqash r.a. telah membunuh tiga orang Musyrikin dengan sebatang anak panah.

Dipanahnya seorang, lalu diambilnya lagi panah itu, kemudian dipanahnya orang yang kedua dan seterusnya orang yang ketiga dengan panah yang sama. Ramai para sahabat merasa heran tentang keberanian Sa'ad itu.

Maka Sa'ad berkata: "Rasulullah s.a.w. yang telah memberikanku keberanian itu, sehingga aku menjadi begitu berani sekali". (Al-Muntakhab 5:72)