Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Jumat, 28 Juni 2013

Nasehat Umar Bin Khattab Untuk Para Suami Dan Calon Suami

Ada seorang lelaki menghadap khalifah Umar bin Khatab. Dia ingin mengadukan dan meminta nasehat terkait tabiat istrinya yg buruk. 

Sesampainya di depan rumah khalifah, dia tercekat. Melihat dan mendengar istri khalifah Umar ternyata tidak berbeda dengan istrinya. Marah-marah di depan khalifah, sedangkan beliau hanya diam tidak menjawab. 

Lelaki tadi kemudian beranjak pergi sambil berkata, 

"Amirul mukminin saja kondisinya sepertinya ini, bagaimana denganku?" 

Khalifah Umar keluar rumah. Melihat ada lelaki yg ingin menemuinya pulang lagi, beliau memanggilnya mendekat. Kemudian beliau bertanya, 

"Apa keperluanmu?". 

Dijawab,"Wahai amirul mu'minin, saya menghadap ingin mengadukan perangai buruk istriku. Dia selalu memarahiku. Kemudian setelah aku mendengar ternyata istri anda juga memiliki perangai yg sama, akhirnya aku pulang saja. 

Khalifah Umar berkata, "Aku bersabar dengan semua ini karena hak-hak istri yg seharusnya menjadi kewajibanku. Dia memasak makananku, membuatkan roti untukku, mencuci bajuku, dan menyusui anakku. Padahal semua itu bukan kewajibannya. Belum lagi, dengan keberadaan istriku di sampingku hatiku tenang tidak tergoda untuk melakukan hal haram (zina dll). Aku sabar karena semua ini".  

Lelaki tadi menimpali, "Wahai amirul mu'minin, demikian juga istriku." 

Minggu, 23 Juni 2013

Resep Soto Ada Di Al-Qur’an

Pada sebuah warung Soto, dua orang sedang bercakap-cakap. Salah seorang diantara keduanya adalah seorang muslim, sedangkan yang lainnya non muslim. Si non muslim mengajukan pertanyaan kepada temannya yang muslim, entah bermaksud menguji, atau mengejek. “Eh, katanya di kitabmu itu (Al Qur’an) menjelaskan segala sesuatu?” katanya membuka percakapan, “coba ada nggak di kitabmu itu resep membuat Soto Ayam?”

Mungkin yang dimaksud adalah penggalan surat An Nahl ayat 89, yang artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”.

atau bisa juga yang ada di surat Yusuf ayat 111, yang artinya “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.

Saudara muslim ini pun tak kalah cerdas,  ”Tentu saja ada! Jangankan Soto Ayam…Gulai Ayam, Sate Kambing, Sop Buntut, Nasi Kebuli, apa saja deh yang kamu mau, semua ada”

Tambah heranlah temannya yang non muslim itu, namun belum terima begitu saja “Coba, tunjukkan di surat mana!”

“Sabar dulu”, kata si Muslim, kemudian dia memanggil tukang masak warung itu “Mas, tolong tunjukkan pada saya bagaimana cara membuat Soto Ayam seperti di warung ini”

Kemudian si tukang masak pun menjelaskan dengan rinci, mulai dari bahan-bahan yang dibutuhkan, cara memasak, hingga cara menyajikan.

Selasa, 18 Juni 2013

Pertanyaan Cerdas Orang Arab Badui (Tentang Perintah Sholat, Puasa, Zakat Dan Ibadah Haji)

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :

Amr bin Muhammad bin Bukair an-Naqid menuturkan kepadaku. Dia berkata; Hasyim bin al-Qasim Abu an-Nadhr menuturkan kepadaku. Dia berkata; Sulaiman bin al-Mughirah menuturkan kepadaku dari Tsabit dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, dia mengatakan; Dahulu kami pernah dilarang untuk bertanya tentang apa saja kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh sebab itu kami merasa senang apabila ada orang Arab Badui yang cukup berakal datang kemudian bertanya kepada beliau lantas kami pun mendengarkan jawabannya.

Maka suatu ketika, datanglah seorang lelaki dari penduduk kampung pedalaman.
Dia mengatakan, “Wahai Muhammad, telah datang kepada kami utusanmu. Dia mengatakan bahwasanya anda telah mengaku bahwa Allah telah mengutus anda?”.
Maka Nabi menjawab, “Dia benar.”
Lalu arab badui itu bertanya, “Lalu siapakah yang menciptakan langit?”.
Beliau menjawab, “Allah.”
Lalu dia bertanya, “Siapakah yang menciptakan bumi?”.
Nabi menjawab, “Allah.”
Dia bertanya lagi, “Siapakah yang memancangkan gunung-gunung ini dan menciptakan di atasnya segala bentuk ciptaan?”.
Nabi menjawab, “Allah.”
Lalu arab badui itu mengatakan, “Demi Dzat yang telah menciptakan langit dan yang menciptakan bumi serta memancangkan gunung-gunung ini, benarkah Allah telah mengutusmu?”.
Maka beliau menjawab, “Iya.”

Sabtu, 15 Juni 2013

Kesaksian Iblis


Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas:

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku”

Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu”.
Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah bersamanya”.
Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: ” Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik”.

Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”, Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT. Sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.
“Siapa yang memaksamu? ”
“Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata: Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin”.

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh”

Orang Yang Dibenci Iblis