Alkisah
pada masa Kerajaan Babilonia kuno, ilmu-ilmu sihir merajalela. Dukun-dukun
santet, ilmu pelet dan lain-lain yang kelasnya mungkin jauh lebih sakti dari
jaman sekarang muncul dimana-mana.
Orang-orang
beriman dan bertaqwa pada waktu itu mulai terdesak oleh para penganut ajaran
setan ini. Dan situasi kerajaan Babilonia pun menjadi resah, karena ahli-ahli
sihir setan ini mulai melebarkan pengaruhnya ke istana. Sementara itu di langit
terjadi insiden, beberapa malaikat sedang membicarakan mengenai kejahatan dan
kerusakan manusia.
Para
Malaikat berkata “Anak-anak Adam itu, Engkau jadikan mereka makhluk pilihan-Mu
di bumi tetapi mereka mendurhakai-Mu”.
Allah
Swt berfirman “Sungguh jika Aku turunkan kamu ke sana dan Aku bentuk kamu
seperti pembentukan mereka, niscaya kamu akan melakukan sebagaimana yang mereka
lakukan juga”.
Para
Malaikat menjawab “Maha Suci Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami
mendurhakai-Mu!”.
Allah
Swt berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.”
Malaikat
berkata, “Kami lebih patuh kepada Engkau dibanding anak keturunan Adam.”
Kepada
malaikat, Allah Swt berfirman: “Panggillah kemari dua malaikat. Aku akan
turunkan mereka ke bumi hingga kamu dapat melihat apa yang dilakukan kedua
malaikat itu!”
Allah
Swt berfirman kepada malaikat, “Pilihlah dua yang termulia antara kamu!”
Malaikat
menjawab, “Tuhanku, biarlah Harut dan Marut yang melakukannya.”
Harut
dan Marut pun diturunkan ke bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang sama
seperti yang melekat pada manusia (Nafsu syahwat, Akal, dll).
[Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja'far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas R.a.]
Demikianlah
Allah Swt menunjukkan kebijaksanaannya. Allah Swt mengutus dua dari para
malaikat yang sedang berdiskusi tadi ke bumi dengan dibekali hawa nafsu. Mereka
turun ke bumi dengan membawa tugas, yaitu mengajarkan manusia pengetahuan ilmu
sihir, yang tujuannya adalah untuk melawan ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus
mengajarkan manusia kebaikan.
Mereka
(para setan) mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada
dua orang malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya
tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan:
“Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. (QS. Al Baqarah:102)
Dan dimulailah
misi mereka mengajarkan orang-orang di kerajaan Babilonia beberapa pengetahuan
ilmu sihir dan cara melawan ilmu sihir setan.
Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilonia. Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir setan lagi.
Diriwayatkan
dari Ali bin Abi Thalib R.a ; “kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia
tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka
melakukan sihir.” (Al Jami Li Ahkamil Qur’an juz II hal 472)
Akhirnya,
sebagai penghargaan terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat
sebagai guru besar, penguasa kerajaan Babilonia memberikan mereka kedudukan
tinggi sebagai penasihat kerajaan dan harta yang berlimpah.
Namun ternyata kedudukan tinggi dan harta itu perlahan-lahan mulai membuat hawa nafsu Harut dan Marut menjadi tak terkendali. Mereka akhirnya mabuk dalam kenikmatan duniawi dan melupakan tugas-tugas mereka sebagai manusia. Dan berakhir dengan sebuah skandal.
Diriwayatkan
oleh Ibnu Abbas R.a:
Dengan kehendak Allah Swt, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah). Zahrah pun mendatangi kedua malaikat itu untuk mengujinya. Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Zahrah hingga timbullah keinginan (hasrat) terhadapnya.
Zahrah
berkata, “Maukah kamu mengucapkan kalimat mantera musyrik?”
Kedua
malaikat itu menjawab, “Tidak, demi Allah, sedikit pun kami tidak mau
mempersekutukan Allah Swt untuk selama-lamanya!”
Zahrah
meninggalkan mereka berdua. Beberapa saat kemudian, dia kembali lagi membawa
anak kecil. Sambil mendekati kedua malaikat itu Zahrah berkata, “Bersediakah
kamu membunuh anak kecil ini!”
Kedua
malaikat itu menjawab, “Tentu saja tidak, demi Allah Swt selamanya aku tidak
akan membunuhnya!”
Zahrah
meninggalkan mereka dan datang sambil membawa segelas arak. Setelah merayu
mereka, akhirnya Zahrah berkata, “Aku tidak akan mengikuti kamu, sebelum kamu
berdua minum arak ini!”
Akhirnya
kedua malaikat itu meminumnya hingga mabuk dan kemudian mereka berzinah dengan
Zahrah sebelum akhirnya membunuh anak kecil itu, dan mengucapkan kalimat musyrik.
Singkat
cerita, beberapa hari setelah terjadinya skandal ini, datanglah Malaikat Jibril
A.s dari langit memberitahu Harut dan Marut bahwa masa tugas mereka telah
berakhir. Dan Mereka dipanggil kembali ke langit untuk melapor. Betapa kagetnya
Harut dan Marut, karena saat itu juga ingatan mereka sebagai malaikat telah
kembali.
Diriwayatkan
oleh Makhul, dari Mu’adz, Maka datanglah dari sisi Allah Swt malaikat Jibril
A.s kepada mereka. Pada saat Jibril A.s datang, Harut dan Marut menangis dan
Jibril A.s ikut menangis sambil berkata, “Sesungguhnya cobaan apakah yang
membuat kalian sampai hanyut seperti ini?”
Dengan
ketakutan yang dahsyat, Harut dan Marut kembali ke langit untuk melaporkan
tugas mereka kepada Allah Swt.
Maka
disaksikan para malaikat yang lain, Harut dan Marut melaporkan tugas-tugas nya
sebagai manusia, yang berakhir dengan skandal dosa. Saat itu juga seluruh
malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah Swt. Karena mereka menyadari
betapa tidak mudahnya menjadi manusia. Dan betapa masih ada manusia-manusia
baik yang tidak layak di adzab.
Akhirnya
Allah Swt menutup sidang itu dengan menawarkan pada Harut dan Marut pilihan:
Ingin di adzab di dunia, atau ingin di adzab di akhirat. Harut dan Marut yang
mengetahui betapa dahsyatnya adzab akhirat tentu saja langsung memilih di adzab
di dunia.
Dan
menurut berbagai kisah, Harut dan Marut hingga kini masih tergantung dengan
keadaan kaki di atas dan kepala di bawah. Pernah ada seorang wanita tua dari
wilayah sekitar Babilonia yang melaporkan kepada Nabi Muhammad Saw bahwa dia
telah melihat kedua orang malaikat ini di sebuah sumur tua di gurun wilayah
Babilonia.
Dan
mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang
pun, kecuali dengan izin Allah Swt. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi
mudharat kepada mereka dan tidak memberi manfaat. Sesungguhnya mereka telah
meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (Kitabullah) dengan sihir itu,
tiadalah baginya keuntungan diakhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui. Al-Baqarah: 102
Riwayat
ini sebagiannya berdasarkan Hikayat. Hanya Allah Swt yang mengetahui kejadian
yang sebenarnya.
Wallahu
A’lam Bish shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!