Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Cari Berkah

Minggu, 19 Januari 2014

Kisah Malaikat Harut Dan Marut

Alkisah pada masa Kerajaan Babilonia kuno, ilmu-ilmu sihir merajalela. Dukun-dukun santet, ilmu pelet dan lain-lain yang kelasnya mungkin jauh lebih sakti dari jaman sekarang muncul dimana-mana.

Orang-orang beriman dan bertaqwa pada waktu itu mulai terdesak oleh para penganut ajaran setan ini. Dan situasi kerajaan Babilonia pun menjadi resah, karena ahli-ahli sihir setan ini mulai melebarkan pengaruhnya ke istana. Sementara itu di langit terjadi insiden, beberapa malaikat sedang membicarakan mengenai kejahatan dan kerusakan manusia.

Para Malaikat berkata “Anak-anak Adam itu, Engkau jadikan mereka makhluk pilihan-Mu di bumi tetapi mereka mendurhakai-Mu”.

Allah Swt berfirman “Sungguh jika Aku turunkan kamu ke sana dan Aku bentuk kamu seperti pembentukan mereka, niscaya kamu akan melakukan sebagaimana yang mereka lakukan juga”.

Para Malaikat menjawab “Maha Suci Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami mendurhakai-Mu!”.

Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.”

Malaikat berkata, “Kami lebih patuh kepada Engkau dibanding anak keturunan Adam.”

Kepada malaikat, Allah Swt berfirman: “Panggillah kemari dua malaikat. Aku akan turunkan mereka ke bumi hingga kamu dapat melihat apa yang dilakukan kedua malaikat itu!”

Allah Swt berfirman kepada malaikat, “Pilihlah dua yang termulia antara kamu!”

Malaikat menjawab, “Tuhanku, biarlah Harut dan Marut yang melakukannya.”

Harut dan Marut pun diturunkan ke bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang sama seperti yang melekat pada manusia (Nafsu syahwat, Akal, dll).

[Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja'far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas R.a.]

Demikianlah Allah Swt menunjukkan kebijaksanaannya. Allah Swt mengutus dua dari para malaikat yang sedang berdiskusi tadi ke bumi dengan dibekali hawa nafsu. Mereka turun ke bumi dengan membawa tugas, yaitu mengajarkan manusia pengetahuan ilmu sihir, yang tujuannya adalah untuk melawan ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus mengajarkan manusia kebaikan.

Mereka (para setan) mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan:

“Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. (QS. Al Baqarah:102)


Dan dimulailah misi mereka mengajarkan orang-orang di kerajaan Babilonia beberapa pengetahuan ilmu sihir dan cara melawan ilmu sihir setan.

Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilonia. Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir setan lagi.

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib R.a ; “kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir.” (Al Jami Li Ahkamil Qur’an juz II hal 472)

Akhirnya, sebagai penghargaan terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat sebagai guru besar, penguasa kerajaan Babilonia memberikan mereka kedudukan tinggi sebagai penasihat kerajaan dan harta yang berlimpah.

Namun ternyata kedudukan tinggi dan harta itu perlahan-lahan mulai membuat hawa nafsu Harut dan Marut menjadi tak terkendali. Mereka akhirnya mabuk dalam kenikmatan duniawi dan melupakan tugas-tugas mereka sebagai manusia. Dan berakhir dengan sebuah skandal.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas R.a:

Dengan kehendak Allah Swt, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah). Zahrah pun mendatangi kedua malaikat itu untuk mengujinya. Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Zahrah hingga timbullah keinginan (hasrat) terhadapnya.

Zahrah berkata, “Maukah kamu mengucapkan kalimat mantera musyrik?”

Kedua malaikat itu menjawab, “Tidak, demi Allah, sedikit pun kami tidak mau mempersekutukan Allah Swt untuk selama-lamanya!”

Zahrah meninggalkan mereka berdua. Beberapa saat kemudian, dia kembali lagi membawa anak kecil. Sambil mendekati kedua malaikat itu Zahrah berkata, “Bersediakah kamu membunuh anak kecil ini!”

Kedua malaikat itu menjawab, “Tentu saja tidak, demi Allah Swt selamanya aku tidak akan membunuhnya!”

Zahrah meninggalkan mereka dan datang sambil membawa segelas arak. Setelah merayu mereka, akhirnya Zahrah berkata, “Aku tidak akan mengikuti kamu, sebelum kamu berdua minum arak ini!”

Akhirnya kedua malaikat itu meminumnya hingga mabuk dan kemudian mereka berzinah dengan Zahrah sebelum akhirnya membunuh anak kecil itu, dan mengucapkan kalimat musyrik.

Singkat cerita, beberapa hari setelah terjadinya skandal ini, datanglah Malaikat Jibril A.s dari langit memberitahu Harut dan Marut bahwa masa tugas mereka telah berakhir. Dan Mereka dipanggil kembali ke langit untuk melapor. Betapa kagetnya Harut dan Marut, karena saat itu juga ingatan mereka sebagai malaikat telah kembali.

Diriwayatkan oleh Makhul, dari Mu’adz, Maka datanglah dari sisi Allah Swt malaikat Jibril A.s kepada mereka. Pada saat Jibril A.s datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril A.s ikut menangis sambil berkata, “Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut seperti ini?”

Dengan ketakutan yang dahsyat, Harut dan Marut kembali ke langit untuk melaporkan tugas mereka kepada Allah Swt.

Maka disaksikan para malaikat yang lain, Harut dan Marut melaporkan tugas-tugas nya sebagai manusia, yang berakhir dengan skandal dosa. Saat itu juga seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah Swt. Karena mereka menyadari betapa tidak mudahnya menjadi manusia. Dan betapa masih ada manusia-manusia baik yang tidak layak di adzab.

Akhirnya Allah Swt menutup sidang itu dengan menawarkan pada Harut dan Marut pilihan: Ingin di adzab di dunia, atau ingin di adzab di akhirat. Harut dan Marut yang mengetahui betapa dahsyatnya adzab akhirat tentu saja langsung memilih di adzab di dunia.

Dan menurut berbagai kisah, Harut dan Marut hingga kini masih tergantung dengan keadaan kaki di atas dan kepala di bawah. Pernah ada seorang wanita tua dari wilayah sekitar Babilonia yang melaporkan kepada Nabi Muhammad Saw bahwa dia telah melihat kedua orang malaikat ini di sebuah sumur tua di gurun wilayah Babilonia.

Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah Swt. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada mereka dan tidak memberi manfaat. Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (Kitabullah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan diakhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui. Al-Baqarah: 102

Riwayat ini sebagiannya berdasarkan Hikayat. Hanya Allah Swt yang mengetahui kejadian yang sebenarnya.

Wallahu A’lam Bish shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar, Kritik dan Saran SAHABAT Disini .... !!!